Rasulullah SAW Sebagai Teladan Menjalankan Kepemimpinan Dalam Islam

Begitu juga Allah SWT menjanjikan pahala bagi orang-orang yang benar dan mengancam orang yang berdusta dengan siksaan. Seperti yang telah dijelaskan dalam surat Al Ahzab ayat 8 Allah SWT menjelaskan, “Agar Dia menanyakan kepada orang-orang yang benar tentang kebenaran mereka dan Dia menyediakan bagi orang-orang kafir siksa yang pedih”.

Dan dalam surat Al Ahzab ayat 24 Allah SWT juga menjelaskan, “Supaya Allah memberikan balasan kepada orang-orang yang benar itu karena kebenarannya, dan menyiksa orang-orang munafik jika dikehendaki-Nya atau menerima tobat mereka. Sesungguhnya Allah adalah maha pengampun lagi maha penyayang.”

Dari beberapa ayat di atas, menggambarkan pada kita bahwa Allah SWT sangat menganjurkan untuk berbuat benar baik perkataan maupun perbuatan sebagaimana halnya Nabi Muhammad SAW. Dengan demikian kepemimpinan yang disertai dengan nilai-nilai kejujuran seharusnya dipupuk dan ditanamkan dalam jiwa seorang pemimpin yang akan menjadi teladan bagi pengikutnya.

Baca Juga :  Perang Kemerdekaan di Muara Tebo - Batanghari Area

Lebih tegas lagi dalam surat Az-Zumar ayat 32-33 Allah SWT menjelaskan, “Maka siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang membuat dusta kepada Allah dan mendustakan kebenaran ketika datang kepadanya? Bukankah di neraka jahannam tersedia tempat tinggal bagi orang-orang kafir, dan orang-orang yang membawa kebenaran (Muhammad saw) dan membenarkannya. Mereka itulah orang-orang yang bertaqwa”

Baca Juga :  Gubernur Jambi Ikuti Doa dan Zikir Akhir tahun 1443 H

Dari ayat tersebut, dapat diyakini bahwa indikasi seorang pemimpin yang jujur akan melahirkan ketaqwaan, sebagaimana kita temukan yang demikian itu pada diri Nabi Muhammad SAW yang terkenal kejujurannya. Dan dari ketaqwaan akan melahirkan jiwa pemimpin yang bermoral dan berakhlak.