Cerpen  

PSU Pilkades Kampung Santai yang Penuh Drama dan Bikin Pusing

Gambar Ilustrasi Pilkades Kampung Santai (AI Teknologi)

Di sebuah desa bernama Kampung Santai, Pilkades tahun ini berlangsung seru. Dua calon yang bertarung, Pak Jono dan Pak Bejo, bersaing ketat memperebutkan kursi kepala desa. Kampanye mereka penuh dengan janji-janji unik. Pak Jono berjanji akan membuat warung kopi gratis di balai desa, sementara Pak Bejo menjanjikan WiFi gratis 24 jam. Warga pun bingung memilih, karena keduanya menawarkan hal yang mereka idamkan.

Hari pencoblosan tiba. Semua berjalan lancar sampai akhirnya penghitungan suara selesai. Ternyata, Pak Bejo menang dengan selisih tipis, hanya 10 suara dari Pak Jono. Pendukung Pak Bejo langsung berpesta dengan membakar jagung di alun-alun desa, sementara pendukung Pak Jono hanya bisa duduk termenung sambil mengunyah kerupuk.

Namun, euforia kemenangan tak berlangsung lama. Keesokan harinya, Pak Jono melayangkan protes ke panitia pemilihan karena menemukan kejanggalan. Ia mengaku melihat ada warga yang nyoblos dua kali karena jari mereka masih bersih dari tinta saat keluar dari TPS. Setelah investigasi, Panitia Pemilihan Desa akhirnya memutuskan untuk melakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU).

Baca Juga :  Rahasia Pak Wira: Panen Sawit Melimpah di Lahan Sempit Berkat Tumpang Sari

PSU pun digelar seminggu kemudian. Para warga yang sebelumnya sudah berpesta mulai cemas, takut hasilnya berubah. Kampanye dadakan pun kembali terjadi. Pak Jono kini menambahkan janji “kopi plus gorengan gratis”, sementara Pak Bejo menawarkan “WiFi plus charger gratis di tiap rumah”. Suasana kampung makin ramai seperti pasar malam.

Setelah PSU selesai, semua kembali menahan napas saat penghitungan suara. Hasilnya? Jumlah suara Pak Jono dan Pak Bejo ternyata sama persis! Semua warga langsung heboh. Pak RT yang bertugas menghitung suara sampai memeriksa ulang beberapa kali, takut ada yang salah hitung. Tapi tetap saja hasilnya tetap imbang.

Baca Juga :  PSU Pilgub Jambi, PKS Turunkan Anggota Legislatif Jadi Saksi TPS

Akhirnya, Panitia Pemilihan Desa berkonsultasi dengan aturan yang berlaku. Karena jumlah suara sama, maka keputusan kepala desa harus ditentukan dengan cara unik: suit batu-gunting-kertas! Warga pun tertawa terpingkal-pingkal melihat dua calon kepala desa yang tadinya bersaing ketat, kini saling menatap serius, bersiap untuk suit.

Pak Jono memilih “batu”, Pak Bejo memilih “gunting”. Akhirnya, Pak Jono dinyatakan menang! Para pendukungnya bersorak, sementara Pak Bejo hanya bisa garuk-garuk kepala.

Namun, kemenangan itu tak bertahan lama, karena sehari setelahnya, Pak Jono sadar satu hal: “Lho, kalau kopi dan gorengan gratis, duitnya dari mana ya?”

Editor: Madi