SIDAKPOST.ID, TEBO – Kelangkaan Elpiji atau gas melon 3 Kg bersubsidi di sejumlah Kecamatan dalam wilayah Kabupaten Tebo, masih terus dirasakan oleh warga berekonomi kelas bawah.
Imbas kelangkaan Elpiji 3 Kg bersubsidi ini, membuat warga tidak mampu terpaksa menggunakan kayu bakar untuk memasak keperluan dapur.
Terkait masih terjadinya kelangkaan Elpiji 3 Kg bersubsidi diwilayah Kecamatan Rimbo Ulu Tokoh masyarakat (Tomas) Purnomo angkat bicara, menurutnya kelangkaan Elpiji 3 Kg ini diduga dipicu salah satunya banyak oknum PNS menggunakan Elpiji 3 Kg bersubsidi.
“Benar mas, Elpiji 3 Kg bersubsidi masih langka dan kalaupun ada hargaya satu tabung gas Rp 35.000 – Rp 40.000. Menurut dugaan Saya kelangkaan gas ini juga dipicu karena adanya oknum PNS banyak memggunakan gas 3 Kg, “kata Tomas Purnomo, Rabu (16/1).
Kadis Perindagnaker Kabupaten Tebo, melalui Kabid Perdagangan Edi Sopyan dikonfirmasi menyatakan, pihaknya membenarkan sejak tahun 2017 yang lalu sudah ada surat edaran instruksi dari Bupati Tebo tentang larangan menggunakan Elpiji 3 Kg bersubsidi bagi PNS, Hotel, Hestauran maupun TNI dan Polri.
Terkait masih terjadi kelangkaan Elpiji 3 Kg disejumlah Kecamatan, maka Disperindagnaker Tebo terus turun kelapangan dan melakukan koordinasi kepada pihak terkait ditingkat Provinsi.
“Kalau memang benar ada oknum PNS menggunakan Elpiji 3 Kg bersubsidi, kita akan surati pimpinannya atau UPTD-nya untuk ditindak lanjuti,” tandas Kabid Edi Sopyan. (asa)