-
AI generatif digunakan untuk membuat modul pembelajaran yang dipersonalisasi, menjawab pertanyaan siswa secara real-time, serta menyusun soal evaluasi berbasis kebutuhan individu.
Tantangan dan Risiko Penggunaan AI Generatif
Meskipun menjanjikan, teknologi ini juga menghadirkan beberapa tantangan serius:
-
Masalah Etika dan Plagiarisme
Konten yang dihasilkan AI bisa menyerupai karya manusia dan menimbulkan masalah hak cipta atau penyebaran informasi yang salah. -
Ancaman terhadap Lapangan Kerja Tradisional
Otomatisasi melalui AI generatif bisa menggantikan beberapa jenis pekerjaan, seperti penulis, penerjemah, dan customer service. -
Risiko Keamanan Data dan Deepfake
AI generatif juga digunakan untuk membuat konten palsu (deepfake), yang berpotensi membahayakan reputasi dan keamanan individu maupun institusi.
Prediksi Masa Depan AI Generatif
Dengan peningkatan komputasi awan, pemrosesan GPU yang lebih kuat, dan API terbuka dari berbagai perusahaan AI, perkembangan teknologi ini diprediksi akan terus meningkat. Bahkan, sebagian besar pakar teknologi percaya bahwa AI generatif akan menjadi standar dalam workflow industri IT pada dekade ini.
Regulasi dan kebijakan internasional pun mulai dibentuk untuk mengatur batasan dan etika penggunaannya, termasuk oleh Uni Eropa dan organisasi internasional lainnya.
Kesimpulan
AI generatif di tahun 2025 bukan lagi sekadar alat bantu, melainkan mesin penggerak utama dunia IT. Dengan potensi besar untuk meningkatkan efisiensi, kreativitas, dan produktivitas, teknologi ini akan terus bertransformasi menjadi bagian vital dalam kehidupan digital manusia modern. Namun, perhatian terhadap etika, keamanan, dan regulasi menjadi hal penting yang tidak bisa diabaikan.
Editor: Madi