Gubernur Al Haris menyampaikan, perbaikan seluruh indikator makro tersebut tidak terlepas dari keberhasilan Pemerintah Provinsi Jambi dalam menjaga kestabilan.
“Kita berhasil menjaga kestabilan tingkat inflasi di angka 3,22 persen tahun 2023 yang lalu. Kenaikan terjadi pada seluruh dimensi, dengan kata lain terjadi perbaikan dari sisi pendidikan, kesehatan dan perekonomian masyarakat Provinsi Jambi secara umum,” tutur Gubernur Jambi tersebut.
Terkait program pembangunan di tahun 2025 mendatang, Gubernur Al Haris mengangkat tiga isu strategis yaitu ketimpangan antar wilayah dan pendapatan, daya saing daerah, serta resiliensi terhadap bencana dan perubahan iklim. “Menanggapi isu-isu strategis tersebut, Pemprov Jambi telah menjabarkan dalam lima prioritas pembangunan daerah, yakni Peningkatan Produktivitas Daerah, Pembangunan Sosial Budaya, Peningkatan dan Pemerataan Infrastruktur Daerah, Peningkatan Kualitas Hidup, dan Tata Kelola Pemerintahan,” imbuhnya.
Gubernur Al Haris juga mengajak para Kepala Perangkat Daerah untuk terus berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam menyusun perencanaan yang berkualitas.
“Kedepan saya harapkan penyusunan memiliki indikator yang jelas, terukur dan memiliki daya ungkit. Perencanaan tidak perlu terlalu banyak, namun harus memiliki nilai strategis dan bermanfaat bagi masyarakat,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala BPSDM Kementerian Dalam Negeri Dr. Sugeng Hariyono mengungkapkan, Pemprov Jambi telah berhasil melakukan sinkronisasi dalam upaya mengakselerasi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
“Kondisi IPM yang meningkat menjadi 73,73 persen, Gini Rasio tertinggi di Sumatera, penurunan angka kemiskinan sebesar 7,58 persen, tingkat pengangguran menurun sebesar 0,09 persen. Ini merupakan bukti Pemprov Jambi berhasil melakukan upaya akselerasi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” ungkap Sugeng Hariyono.