SIDAKPOST.ID, TEBO – Masuk musim hujan, petani karet di Kabupaten Tebo harus lebih giat menyadap karet. Karena sadapan yang sudah di kerjakan belum tentu bisa mengahsilkan getah karet.
Supaya kerja keras membuahkan hasil, patani harus menyediakan pupuk untuk pembeku getah karet menetes ke dalam wadah ke setiap batang karet yang ada. Tentu dengan kondisi seperti ini, kerja petani laret bertambah dua kali lipat.
“Musim hujan kami harus bekerja dua kali bang, kalau tidak hasil sadapan seharian akan sia-sia. Habis nyadap, tunggu beberapa menit kemudian baru memasukan pupuk pembeku getah karet ke dalam wadah disetiap batang karet,” ungkap Silahudin, patni karet Desa Aur Cino, Minggu (25/11).
Kalau tidak diberi pupuk pembeku kata Silahudin maka, karet yang ada di dalam wadah itu mencair karena ditimpa air hujan. Tapi, bila sudah diberi pupuk maka tidak kuatir lagi mau hujan selebat apapun getah karet sudah membeku.
“Mau tidak mau kami harus bekerja keras untuk mendapatkan hasil yang maksimal, kalau tidak seperti ini, kami tidak akan mendapatkan hasil yang lebih. Nanti kalau pendapatan getah karet menurun keluarga kami mau makan apa bang,” ujar Silahudin.
Disisi lain, kata Silahudin harga getah karet juga belum kunjung naik, padahal kalau dibandingkan dengan harga sembako kebutuhan pokok hidup sehari-hari sangat jauh dari kata aman. Tapi mau diapakan lah, cuma ini pekerjaan yang ada dari dulu.
“Kami sangat berharap agar pemerintah Tebo memperhatikan harga getah karet supaya bisa membaik. Supaya terbantu juga kebutuhan hidup kami para petani karet, khsusunya di Kabupaten Tebo. Kalau harga karet membaik, semua petani pasti senang,” ungkapnya. (nwr)