Lalu, Wedana A. Manap ditugaskan ke Kewedanan Muara Tebo yang bertempat di Tebo Ulu sebelumnya ia bertugas di Muara Bungo. Dengan harapan seluruh kekuatan dapat terkoordinir, sedangkan untuk Pemerintahan Sipil Kewedanan Muara Tebo dipimpin oleh Wedana Raden Saman.
PERANAN DRAMA /SANDIWARA PERJUANGAN
Setelah membaca buku Sejarah Kabupaten Tebo terbitan tahun 2008 ada yang unik dalam mempertahankan kemerdekaan di Kabupaten Tebo.
Semangat mempertahankan kemerdekaan tidak hanya melalui dunia kemiliteran maupun pemerintahan namun juga dari Seni Budaya. Karena tidak semua Masyarakat Kabupaten Tebo saat itu memahami arti Kemerdekaan.
Untuk itu, dibentuklah kelompok seni budaya yang dikenal Tonil atau Sandiwara atau mungkin yang lebih kita kenal adalah Drama.
Kelompok Sandiwara ini di inisiasi oleh Usman Meng dkk, mereka melakukan pertunjukan ke Desa – Desa. Cara ini cukup ampuh untuk memberikan pemahaman tentang cerita perjuangan, pertempuran melawan Belanda dan kisah percintaan.
Pementasan biasanya dipentaskan hingga 4 (empat) babak. Diantara setiap babak diselingi dengan nyanyian dan tarian. Ditengah pertunjukan muncullah seorang Pejuang untuk membakar semangat rakyat untuk tetap melawan Belanda.
Perlu diketahui, tidak semua penduduk Muara Tebo memahami arti kemerdekaan pada saat itu karena disebabkan penderitaan di zaman Jepang. Mereka merindukan kejayaan ekonomi di Zaman Belanda ditambah lagi dengan upaya Belanda dalam merangkul Pasirah – Pasirah yang dulu dijadikan raja – raja kecil di daerahnya.
Saat ini tugas kita sebagai generasi muda adalah melanjutkan cita – cita para pejuang dan melestarikan warisan nenek moyang sehingga tetap terjaga kebesaran Sejarah Bumi Seentak Galah Serengkuh Dayung Kabupaten Tebo.