“Tentunya kami mengapresiasi kegiatan seminar di bidang transportasi yang
diselenggarakan oleh MTI ini. MTI dapat memberikan peranan besar melalui usulan usulan dan inovasi di bidang transportasi, khususnya terkait hal-hal yang mendukung Indonesia untuk lebih aware terhadap penggunaan transportasi publik. Hal ini
diharapkan dapat menekan angka kecelakaan lalu lintas serta membangun budaya berkendara yang berkeselamatan,” ungkap Rivan.
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, dalam kesempatan yang sama, menyerukan penguatan transportasi publik di wilayah metropolitan Bandung Raya,
yang mencakup Kota dan Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, serta Kabupaten
Bandung Barat. Bey memaparkan data dari Urban Mobility Plan yang menunjukkan
bahwa pergerakan orang di Bandung Raya mencapai 16.727.436 perjalanan per hari
dengan menggunakan kendaraan, dengan volume lalu lintas meningkat 10-15 persen
per tahun. “Oleh karena itu, perlu penguatan transportasi umum perkotaan khususnya
di wilayah metropolitan Bandung Raya,” ujarnya.
Pertumbuhan penduduk yang pesat di kawasan aglomerasi Bandung Raya membawa
implikasi besar terhadap kebutuhan transportasi yang lebih terintegrasi dan
berkelanjutan. Pemerintah daerah terus berupaya mendorong masyarakat untuk
menggunakan transportasi umum dengan menyediakan layanan transportasi yang
terintegrasi seperti BRT, LRT, dan cable car. “Pergerakan yang masif di Bandung
Raya perlu didukung layanan transportasi umum yang terintegrasi,” tambah Bey.
Sementara itu, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, yang juga hadir dalam
seminar nasional tersebut menyambut baik diskusi yang digagas oleh MTI itu.
Terlebih, pemerintah pusat juga memiliki agenda penting dalam membangun
konektivitas mewujudkan Indonesia-sentris.
“Hari ini saya senang, bangga karena masyarakat transportasi bekerja sama dengan
institusi pendidikan ITB dan Pemda, berkolaborasi bagaimana transportasi ini
dipikirkan, dicarikan jalan keluar dan selalu didiskusikan. Bagaimana menghubungkan
seluruh Indonesia dan tidak hanya di Jawa, khususnya berkaitan angkutan masal perkotaan,” ucap Menhub.