Jumlah poskonya cukup banyak, yaitu 2.838. Operasi Ketupat juga akan melibatkan anggota kurang lebih 93.000 personel Korlantas, belum termasuk TNI, Polri, juga stakeholder. Jadi semuanya sama-sama mendukung kegiatan Operasi Ketupat.
“Ini sudah kami persiapkan semuanya, termasuk tempat-tempat yang lain, baik itu bandara, terminal, dan stasiun, juga kami lakukan pengamanan. Dari sisi rekayasa jalan, Korlantas sudah siap,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia menyatakan bahwa salah satu tantangan besar tahun ini adalah irisan antara Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri yang jatuh dalam waktu berdekatan.
Berkaitan dengan hal ini, Dirlantas Polda Jawa Timur dan Bali telah membuat kesepakatan, bahwa akses dari pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, menuju pelabuhan Gilimanuk, Bali, akan ditutup pada 28 Maret 2025 pukul 17.00 WIB guna menghormati perayaan Nyepi.
Namun sebaliknya, dari Gilimanuk menuju Ketapang akan tetap dibuka Selain itu, Agus menekankan bahwa pada Operasi Ketupat tahun ini, pelayanan dan perlindungan bagi pemudik roda dua menjadi prioritas utama.
Menurut data tahun lalu, sebanyak 75% kecelakaan yang terjadi selama Operasi Ketupat melibatkan kendaraan roda dua. Oleh karena itu, pemerintah mengimbau agar masyarakat tidak mudik menggunakan kendaraan roda dua.
Sebagai langkah mitigasi, diadakan
program Mudik Gratis Kementerian/ BUMN dengan PT Jasa Raharja sebagai koordinator. Program ini diharapkan dapat mengurangi penggunaan kendaraan roda dua untuk mudik perjalanan jauh.
Direktur Utama PT Jasa Raharja, Rivan A. Purwantono, dalam pernyataannya
menegaskan komitmen PT Jasa Raharja untuk mendukung kelancaran dan
keselamatan arus mudik dan balik pada Idul Fitri 2025. Senada dengan Kakorlantas Polri, Rivan mengatakan bahwa pemudik dengan kendaraan roda dua mendapat perhatian khusus dari PT Jasa Raharja.