Di negeri futuristik bernama Technova, hidup seorang gadis bernama Tira yang sangat ingin bertemu sahabatnya, Rian. Mereka sudah lama berteman melalui surat elektronik, tetapi Rian tinggal di kota yang sangat jauh. Perjalanan ke sana membutuhkan biaya besar yang tidak dimiliki Tira.
Suatu hari, Tira bertemu seorang penemu tua bernama Pak Karto. Ia mendengar keluhan Tira dan memberinya perangkat bernama Jembatan Cahaya Maya. “Ini adalah teknologi baru,” kata Pak Karto, “Kamu bisa bertemu Rian di dunia virtual seolah-olah kalian berada di tempat yang sama.” Dengan penuh semangat, Tira mencoba perangkat itu. Dalam hitungan detik, ia melihat dirinya berada di taman indah, dan di sana Rian sudah menunggu.
Mereka berbicara, bermain, dan berjalan-jalan di dunia virtual yang terasa sangat nyata. Namun, setelah beberapa waktu, Tira merasa ada yang kurang. “Aku ingin benar-benar memelukmu, Rian,” katanya. Rian pun setuju. Mereka berjanji akan menggunakan teknologi itu untuk merencanakan pertemuan di dunia nyata suatu hari nanti.
Pesan moral: Teknologi bisa mendekatkan, tetapi jangan pernah melupakan pentingnya hubungan manusia di dunia nyata.
Editor: Madi