Memelihara unggas sudah bukan lagi sekedar hobi. Ternyata, budidaya unggas juga bisa menjadi sumber penghasilan menjanjikan.
Salah satunya adalah ternak burung puyuh rumahan. Anda bisa mendapatkan keuntungan dari menjual telur atau daging puyuh.
Meski burung ini biasanya hidup liar, bukan tidak mungkin Anda bisa membudidayakannya di rumah.
Di manapun Anda berada, bahkan meski ada keterbatasan lahan ternak, budidaya burung puyuh tetap mudah dipraktikkan.
Nyatanya, pemeliharaan burung puyuh baik indukan atau bibit puyuh tidaklah sulit selama Anda memperhatikan perawatannya.
Lantas bagaimana cara budidaya burung puyuh rumahan
Persiapan Awal
1. Lokasi: Pilih lokasi yang strategis, mudah dijangkau dan jauh dari predator.
2. Kandang: Buat kandang yang nyaman, kering dan ventilasi baik. Ukuran kandang minimal 1x2x1,5 meter.
3. Peralatan: Siapkan peralatan seperti tempat makan, minum, dan sarang.
4. Bibit: Pilih bibit puyuh yang sehat dan berkualitas.
Pemeliharaan
1. Pakan: Berikan pakan yang seimbang (50% biji-bijian, 30% protein dan 20% vitamin).
2. Air: Pastikan air selalu tersedia dan bersih.
3. Suhu: Jaga suhu kandang antara 20-30°C.
4. Kelembaban: Jaga kelembaban kandang antara 50-70%.
5. Pembersihan: Bersihkan kandang secara teratur.
6. Vaksinasi: Lakukan vaksinasi rutin untuk mencegah penyakit.
Perawatan Khusus
1. Puyuh Betina: Berikan pakan tambahan seperti kalsium dan vitamin untuk meningkatkan produksi telur.
2. Puyuh Jantan: Berikan pakan yang sama dengan puyuh betina, tetapi dengan jumlah protein yang lebih tinggi.
3. Anakan: Berikan pakan yang lebih lembut dan mudah dicerna.
Penyakit dan Pengendalian
1. Penyakit umum: Newcastle, Gumboro, dan Avian Influenza.
2. *Gejala*: Lesu, tidak mau makan, dan kesulitan bernapas.
3. Pengendalian: Vaksinasi, kebersihan kandang, dan penggunaan obat-obatan.
Panen
1. Telur: Panen telur setiap hari.
2. *Daging*: Panen puyuh setelah 3-4 bulan.
3. Kualitas: Pastikan produk memiliki kualitas baik dan bersih.
Tips dan Variasi
1. Puyuh lokal: Pilih varietas puyuh lokal seperti puyuh Indonesia atau puyuh Jepang.
2. Puyuh hibrida: Pilih varietas puyuh hibrida untuk meningkatkan produksi telur.
3. *Penggunaan teknologi*: Gunakan teknologi seperti sistem otomatisasi dan monitoring untuk meningkatkan efisiensi.
Biaya dan Keuntungan
1. Biaya awal: Rp 5-10 juta (kandang, peralatan, dan bibit).
2. Biaya operasional: Rp 500.000-1.000.000 per bulan (pakan, vaksin, dan perawatan).
3. Keuntungan: Rp 2-5 juta per bulan (telur dan daging).
Sumber:
1. Kementerian Pertanian RI.
2. Badan
Litbang Pertanian.
3. Asosiasi Peternak Puyuh Indonesia.
Pastikan Anda mematuhi protokol kesehatan dan keselamatan saat beternak puyuh.
Editor : Aisyah