Ditanyakan bagaimana mengenai kelanjutkan kasus yang melibatkan PPK ini, Hasan mengatakan jika saat ini laporan itu masih berproses di Bawaslu Sungai Penuh.
Tak hanya itu, bentuk dugaan percobaan kecurangan lainnya yakni adanya bukti chat yang tersebar di media sosial. Misalnya, diduga chat Cik Marleni, anggota DPRD Sarolangun yang juga merupakan adik kandung CE-Endra, dalam chat grup WA bernama CM Setia tersebut, diduga Cik Marleni mengatur scenario untuk menaikkan suara Ce-Ratu di kawasan Mandiangin setelah proses pemilihan. ”Ini yang terkuak, tidak menutup kemungkinan banyak kejadian lain yang belum terkuak,” tambahnya.
Terkait herannya tim CE terhadap perolehan suara Al Haris di Kecamatan Jangkat, Hasan Mabruri semakin heran. ”Lho, dukungan tinggi yang didapat secara legal kok heran. Kalau hanya berasumsi, bagaimana dengan perolehan suara CE-Ratu di 3 TPS desa Mandiangin Tuo. Dimana CE memperoleh suara 100 persen di tiga TPS, jangankan Cagub 02 dan 03, suara tidak sah pun tidak ada disana. Bicara logika, apakah ini masuk akal? Tentu tidak. Tapi Pilkada tidak bisa hanya bicara logika dan asumsi, kita harus menyampaikan bukti bila ada dugaan kecurangan. Jadi sebaiknya Cagub 01 berkaca, jangan karna kalah lalu kehilangan akal sehat, jika politik seperti ini yang dikedepankan, yang rugi adalah masyarakat, yang rugi adalah Jambi,” tandasnya.
Untuk itu, ia berharap kepada semua pihak untuk bisa menjadi orang sehat setelah Pilkada. Jangan setelah Pilkada malah jadi orang sakit. Jika memang hebat dan pintar, berikan contoh yang baik, kasian masyarakat harus ikut larut dalam opini yang tidak berdasar yang bahkan cenderung menuding untuk menutupi kebobrokan sendiri. (red)