Hari Keluarga Nasional Jadi Momentum Gotong Royong Atasi Masalah Stunting

Peringatan Harganas Semangat Bersama Cegah Stunting. Foto : sidakpost.id. Ratna/BKKBN

Atas perannya tersebut, BKKBN akan mengukuhkan KASAD Dudung Abdurachman menjadi Duta Bapak Asuh Anak Stunting karena kepeduliannya terhadap masalah stunting. Hasto berharap hal tersebut dapat diikuti oleh tokoh publik hingga masyarakat lainnya.

“Nah BKKBN sendiri juga tidak ketinggalan. Tentu para ASN jajaran di birokrat ini juga saling gotong royong semampunya, seikhlasnya untuk menjadi Bapak Asuh Anak Stunting,” tuturnya.

Hasto berharap dalam kick off acara tersebut dapat menjaring seribu anak asuh yang akan diambil oleh Bapak Asuh Anak Stunting, sehingga representasi tema dalam Harganas tahun ini yang penuh dengan gotong royong bisa terealisasi dengan baik.

Baca Juga :  Kolonel Unang Resmi Lantik Pejabat Baru di Lingkungan Korem

Kata dia, selain gerakan gotong royong pentahelix, BKKBN juga menggerakan produk lokal sebagai solusi makanan bergizi seimbang yang bisa diolah melalui Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) di setiap desa.

“Sehingga nanti kalau ada dermawan bapak asuh ini mau membantu makanan kalau perlu dimasak di desa itu sudah ada dapurnya, ada tim Dashat. Dashat ini dibangun untuk mengaktualisasikan produk lokal,” ujarnya.

Stunting merupakan ancaman nyata bagi masa depan anak-anak dan Indonesia. Angka kasus stunting yang saat ini mencapai 24 persen masih melebihi ambang batas Badan Kesehatan Dunia WHO (World Health Organization) yakni prevelansi stunting kurang dari 20 persen.

Baca Juga :  Rio se Kecamatan Tanah Sepenggal Salurkan Bantuan Kepada Korban Kebakaran 

Berbagai upaya telah dilakukan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk menurunkan angka kasus stunting yang pada 2013 masih berada pada prevelansi 37,8 persen dan pada 2019 berhasil diturunkan menjadi 27,6 persen dan saat ini berada pada angka 24 persen.