Arakan Pengantin “Orang Buruk” Tradisi Lubuk Kayu Aro

Tradisi Tradisional yang hingga kini masih dilestarikan di Dusun Lubuk Kayu Aro, kecamatan Rantau Pandan, Bungo - Jambi. Foto : Sari

Lalu, Kedua pengantin juga peran melekat dalam pertunjukan tradisi ini. Pasalnya Tradisi “Orang Buruk ” menceritakan putri cantik kesayangan raja hilang di bawa suami tak lama usai melaksanakan akat nikah. Dalam cerita, pasangan pengantin baru ini nekat kabur meninggalkan istana, lantaran takut di tagih mahar / mas kawin karena berhutang. Diketahui suami putri raja adalah pemuda terlahir dari kalangan orang biasa dan tak mampu.

Mendapat anak tidak berada di lingkungan istana dan tak ingin malu pada rakyat nya, sang Raja memanggil orang -orang pintar ( penasehat) istana diperintahkan, prajurit untuk menyamar mencari dan menyelidiki keberadaan anaknya. Patuh, mereka yang diperintahkan raja langsung melaksanakan tugas.

Menyisir sungai laju lintasan perkampungan kala itu, mendapatkan petunjuk dengan menemukan sebelah sepatu milik putri raja di sebuah rumah keluarga suami dari sang putri. Kelompok ini kembali pulang ke istana melaporkan.

Baca Juga :  Suka Jaya Sukses, Raih Juara Umum MTQ Ke-6 Tingkat Kecamatan

Menerima laporan tersebut, raja memerintahkan debalang dan pasukan perang nya untuk menjemput sang putri. Meskipun ditakuti orang atas kegarangan Debalang, namun urusan raja ini tidak berhasil membawa putri kembali ke istana. Malah mereka ditipu sekelompok orang dengan memberikan sebongkah perhiasan emas dan uang palsu, Atas syarat dibuka langsung di hadapan raja sebagai simbol kepatuhan dan denda anak negeri.

Baca Juga :  Tak Ada Irigasi Masyarakat Muara Tabun Tak Lagi Tanam Padi

Kemarahan Raja memuncak stelah membuka bingkisan yang katanya berisi bongkahan emas dan uang, ternyata semua palsu. Merintah debalang membawa pasukan perangnya untuk menangkap masyarakat yang menipu dirinya termasuk kedua penganting baru menghadapnya di istana.