Bungo  

Terima Pendemo, Bupati Dedy Putra : Bila Terbukti Korupsi Kita Berhentikan

Tampak Bupati Bungo H Dedy Putra datangi ratusan pendemo dari Dusun Pendukung terkait permasalahan Rio (kades). Foto : Sari

SIDAKPOST.ID, BUNGO – Lagi-lagi warga Dusun Pedukun Kecamatan Tanah Tumbuh kembali mendatangi kantor Bupati Bungo dengan ratusan massa dari bapak bapak hingga emak-emak dengan pengeras suara menuntut agar Rio Haji Saif Ali diberhentikan dari jabatannya.

Gusti Firmansyah anggota BPD dusun setempat melaporkan, dugaan korupsi yang dilakukan oleh Datuk Rio hampir semua kegiatan yang mengunakan anggaran desa.

Kegiatan pembangunan juga dilakukan tampa musyawarah desa, dicontohkan pembelian Iler padi, pembelian dua motor dinas, mesin penggiling rempah.

Lampu penerang dari pokir Dewan di klaim dibelikan melalui anggaran desa, dana stunting dan banyak yang lainnya. Semua kegiatan yang ada telah disebut itu tidak sampai ke desa.

Baca Juga :  Letkol Inf Evid Nirwan Pimpin Pemakaman Prajurit Secara Militer

“Kedatangan kami kesini minta supaya bupati Bungo tegas dalam menangani kasus dugaan korupsi dari Rio kami ini. Secara tegas kamu juga tidak percaya lagi dengan dinas PMD dan Inspektorat,” ujar Gusti dalam orasinya, Senin (16/6).

Ia juga menyebutkan, aksi demo yang dilakukan ini sudah yang ke empat kali tapi hingga kini masyakatat seolah olah dipermainkan oleh pemerintah Daerah kabupaten Bungo.

“Kami minta kasus ini segera tuntas agar roda pemerintahan di dusun kami bisa berjalan dengan baik. Karena kami di dusun sudah tidak percaya lagi kades yang diduga korupsi dana desa untuk kepentingan pribadinya,” tegasnya.

Baca Juga :  Jelang Pilbup, Kapolres Bungo Himbau Masyarakat Bijak Gunakan Medsos

Sementara Bupati Bungo H Dedy Putra didampingi wakil Bupati Tri Wahyu Hidayat menegaskan, apabila semua yang disampaikan masyarakat itu benar maka, pemerintah kabupaten tentu akan mengambil langkah tegas.

“Beri kami waktu dalam beberapa pekan ini agar saya dan pak Wabup tidak salah langkah dalam mengambil keputusan terhadap permasalahan yang menjadi tuntutan masyarakat dusun Pedukun,” tutupnya. (sri)