SIDAKPOST.ID, JAMBI – Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak di Provinsi Jambi terus meningkat. Terhitung sejak tanggal 16 Juni lalu ditemukan 484 ekor hewan ternak yang terindikasi PMK.
Baru tiga hari tepatnya 19 Juni, penambahan hewan ternak yang terkena PMK meningkat drastis menjadi 617 ekor. Atau bertambah sebanyak 133 ekor hewan ternak yang terjangkit PMK.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Pertenakan Provinsi Jambi, Akhmad Maushul menyampaikan, dari 11 Kabupaten/Kota di provinsi Jambi, ada tiga daerah yang tidak ditemukan hewan ternak terinfeksi PMK.
“Kabupaten Bungo, Tebo dan Merangin tidak ditemukan. Sementara yang 8 daerah lainnya semua ada semua temuan hewan ternak terinfeksi PMK,” ujar Akhmad Maushul, (21/06/2022).
Lanjut Maushul, dari total temuan PMK pada hewan ternak itu, terdapat 250 ekor yang telah dinyatakan sembuh. “12 ekor dipotong dengan bersyarat san satu ekor ditemukan mati,” paparnya.
Akhmad Maushul menambahkan hewan yang terindikasi PMK dapat disembuhkan dengan obat dan vitamin.
“Dan pada tahun ini Pemprov Jambi akan menggunakan anggaran tidak terduga sebesar Rp 550 juta untuk pengadaan obat dan vitamin yang nantinya akan diberikan kepada peternak yang ada di kabupaten/kota se provinsi Jambi,” bebernya.
Lanjut Maushul, PMK ini sebenarnya tidak mematikan pada hewan jika cepat ditangani dan diobati. “Tapi kalau kalau tidak cepat diambil tindakan ya bisa mati. Untuk menyelesaikan kasus PMK ini nantinya ada obat khusus dan vitamin untuk ternak dan kita terus antisipasi jangan sampai kasusnya bertambah,” harap Maushul.
“Untuk Jambi sendiri diduga virus PMK ini tertular dan terdeteksi dari Lampung. Nanti juga untuk hewan ternak yang sudah sembuh dari PMK akan dilakukan vaksin setelah enam bulan ke depan,” pungkasnya. (rat)