Sumbar  

14 Hari Tanggap Darurat di Kota Padang Panjang, Pemko Kerahkan ASN dan Non ASN

14 Hari Tanggap Darurat Bencana Dandim Letkol Agus Priyo beri arahan dalam Rapat kordinasi khusus. Foto : Rizki

SIDAKPOST.ID, Padang Panjang – Pemerintah Kota Padang Panjang menetapkan status Tanggap Darurat selama 14 hari ke depan, menyusul bencana hidrometeorologi yang melanda beberapa titik wilayah kota serta perbatasan Tanah Datar.

Menindaklanjuti kondisi tersebut, Pemko mengumpulkan seluruh ASN dan Non-ASN dalam rapat koordinasi khusus di Gedung M. Sjafei, Kamis (27/11/2025) malam.

Rapat dipimpin Dandim 0307/TD, Letkol Inf. Agus Priyo Pujo Sumedi, atas instruksi Wali Kota Padang Panjang, Hendri Arnis.

Dalam arahannya, Dandim menegaskan bahwa seluruh aparatur pemerintahan harus siap bekerja penuh, tanpa batasan waktu, demi misi kemanusiaan.

Baca Juga :  Kasus Penemuan Jasad Tanpa Identitas Terungkap, Nur Mintana Hasibuan Diduga Korban Pembunuhan

“Kalau sudah Tanggap Darurat, jam kerja berubah. Bukan lagi 8 jam sehari, kita bekerja 25 jam × 8 hari. Semua hari adalah hari Senin. Tidak ada hari libur, tidak ada lagi ucapan ‘jam kerja sudah selesai’. Kita kerja full,” tegasnya.

Ia menambahkan hingga kini masih ada korban yang belum ditemukan. “Saat ini sudah tujuh korban ditemukan dan dibawa ke RS Bhayangkara. Kita bekerja untuk kemanusiaan, bukan untuk rutinitas,” ujarnya.

Dandim juga menyoroti banyaknya warga yang terdampak karena tinggal dan membangun rumah di kawasan dekat aliran sungai Jembatan Kembar, tanpa menyadari besarnya risiko.

Baca Juga :  Sat Reskrim Polres Payakumbuh Tangkap Pelaku Diduuga Melakukan Penyalahgunaan BBM Bersubsidi

Ia meminta seluruh OPD menelaah kembali tugas pokok dan fungsinya agar penanganan di lapangan berjalan efektif dan terkoordinasi.

“OPD, pelajari lagi tupoksi masing-masing. Kita punya 14 hari. Mari bekerja bersama agar korban yang hilang dapat ditemukan, apapun kondisinya. Kita yang masih sehat ini punya kewajiban membantu,” ucapnya.

Hingga saat ini, terdapat lima titik longsor teridentifikasi dari batas kota menuju Lembah Anai, yang menjadi fokus utama penanganan tim gabungan.