Wawako Jambi dan Pj. Bupati Muaro Jambi bersama BPKP Paparkan Strategi Penurunan Stunting

Tampak Wawako Jambi dan Pj. Bupati Muaro Jambi bersama BPKP Paparkan Strategi Penurunan Stunting. Rabu (26/10). Foto : sidakpost.id/Ratna. Biro Jambi

Sedangkan jumlah Balita yang mengalami stunting untuk Kota Jambi berdasarkan hasil Pengukuran Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) pada bulan Februari dan bulan Agustus tahun 2022 terus membaik.

Pada bulan Februari jumlah balita 31.373, sangat pendek : 221, pendek : 582 dengan total : 803 atau 2 .56 persen, sedangkan pada bulan Agustus jumlah Balita : 24.936, sangat pendek : 383, pendek : 134, total : 517 atau 2.07 persen .

” Terjadi penurunan jumlah balita, yang di ukur karena adanya perbaikan pola pengukuran pada bulan Februari menggunakan data proyeksi, sedangkan bulan Agustus , menggunakan data real dari puskesmas,” terang Maulana.

Baca Juga :  Seleksi Prangkat Desa Muara Tabun Dipersoalkan

Sementara Wawako Jambi, Pj. Bupati Muaro Jambi sekaligus ketua TPPS, Bachyuni Deliansyah mengatakan, bahwa berdasarkan prevalensi stunting tingkat Provinsi, Muaro Jambi mengalami angka prevalensi stunting tertinggi di bandingkan 11 Kabupaten Kota se-Provinsi Jambi.

Baca Juga :  Warga Berharap Arinal Jaga Ketersedian Lahan Pertanian di Pringsewu

Berdasarkan rincian faktor keluarga beresiko stunting dari 11 Kecamatan yang ada di Muaro Jambi, wilayah yang memiliki penduduk beresiko stunting tertinggi berada di Kecamatan Jambi Luar Kota (Jaluko) dengan jumlah keluarga beresiko 1.113 orang.

” Sedangkan untuk data Balita stunting di Kabupaten Muaro Jambi, terbanyak terdapat di wilayah Mestong dengan jumlah 224 orang, pendek : 175 orang
dan sangat pendek : 49 orang,” tuturnya.