Waspada Kemarau Panjang, Menteri LHK Minta Semua Jajaran Kerja Efektif

Raffles B. Panjaitan, Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK, dalam pertemuan ini juga menyampaikan kepada seluruh peserta rapat, bahwa tidak ada asap lintas batas yang terjadi pada kebakaran di Kalimantan Barat beberapa waktu lalu.

Dalam laporannya, ia menyampaikan bahwa dibanding tahun 2015 lalu, tahun ini jumlah kebakaran hutan dan lahan di wilayah Indonesia masih lebih kecil sebesar 70%. Raffles juga menuturkan bahwa sejauh ini tantangan yang terberat masih pada penanganan kebakaran hutan dan lahan di wilayah gambut.

“Tahun ini (periode Januari – 3 September 2018), satelit NOAA mencatat terdapat sekitar 3.042 titik panas di Indonesia, dimana ada sekitar 15.601,13 Ha kawasan gambut yang terbakar. Dalam usaha pengendalian dan pemadaman tahun ini,” ujarnya.

Baca Juga :  Kebakaran Gunung Lawu Berhasil Dipadamkan

Raffles menerangkan bahwa.” hingga September 2018, Satgas Pengendalian Kebakaran Hutan dan lahan telah menggunakan sekitar 159.370.700 liter air untuk water bombing yang dilakukan di wilayah Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Jambi, dan Kalimantan Selatan,” kata dia.

Sebut dia, dalam periode El Nino yang tidak terlalu kuat, namun cukup panjang ini, atau hingga Februari 2019, bahkan beberapa wilayah di Indonesia hanya akan memiliki curah hujan sekitar 20% saja. Seluruh jajaran agar melakukan koordinasi dan pendekatan aktif kepada seluruh pemerintah daerah rawan karhutla.” Pemadaman bukan hanya untuk Asian Games 2018 saja, tapi harus terus kita lakukan”, ujar Menteri Siti disela-sela rapat.

Baca Juga :  Siaga Karhutla, KLHK Terus Tingkatkan Kapasitas Masyarakat Peduli Api

Ia juga menyampaikan, seluruh jajaran yang bertugas memantau tiap-tiap daerah, harus menugaskan tenaga yang membaca fluktuasi hot spot setiap hari.