Tradisi Ramadhan di Berbagai Negara Muslim

Ilustrasi tradisi Ramadhan di berbagai negara, dengan elemen budaya khas masing-masing. (Teknologi AI)

Bulan Ramadhan tidak hanya menjadi waktu yang penuh berkah bagi umat Islam, tetapi juga menjadi momen yang kaya akan tradisi di berbagai negara Muslim. Setiap negara memiliki cara unik dalam merayakan dan menyambut bulan suci ini sesuai dengan budaya dan adat istiadat masing-masing.

Di Indonesia, Ramadhan selalu identik dengan tradisi buka puasa bersama, tarawih di masjid, dan ngabuburit atau menunggu waktu berbuka dengan berbagai kegiatan. Salah satu yang khas adalah takjil gratis yang tersedia di berbagai masjid dan jalanan. Selain itu, ada tradisi membangunkan sahur dengan tabuhan bedug atau kentongan yang masih dilakukan di beberapa daerah.

Di Arab Saudi, suasana Ramadhan terasa sangat religius. Kota suci Makkah dan Madinah dipenuhi oleh jamaah yang ingin menjalankan ibadah umrah dan shalat di Masjidil Haram serta Masjid Nabawi. Hidangan berbuka di Masjidil Haram sering kali berupa kurma dan air zamzam yang dibagikan kepada para jamaah secara gratis.

Baca Juga :  Gubernur Jambi Safari Ramadhan di Desa Terpencil Seko Besar Sarolangun

Di Mesir, ada tradisi unik yang disebut “Fanous Ramadhan”, yaitu penggunaan lentera warna-warni yang menghiasi jalanan dan rumah-rumah selama bulan suci. Lentera ini melambangkan cahaya dan keberkahan Ramadhan. Selain itu, masyarakat Mesir juga memiliki hidangan khas berbuka seperti Koshari dan Qatayef.

Sementara itu, di Turki, salah satu tradisi Ramadhan yang masih berlangsung adalah kehadiran drumer sahur. Para drumer berjalan keliling kota sambil menabuh drum untuk membangunkan masyarakat agar bersiap sahur. Tradisi ini sudah ada sejak zaman Kesultanan Ottoman dan masih dilestarikan hingga kini.

Baca Juga :  Pimpin Apel Perdana Pasca Idul Fitri, Al Haris Soroti Judol di Lingkungan ASN

Di Pakistan, Ramadhan juga menjadi bulan penuh kebersamaan. Setelah berbuka puasa, banyak keluarga yang berkumpul untuk shalat Tarawih dan tadarus Al-Qur’an. Salah satu makanan khas berbuka yang populer di Pakistan adalah Pakora, samosa, dan jalebi yang sering ditemukan di pasar Ramadhan.

Dari berbagai tradisi tersebut, dapat dilihat bahwa meskipun Ramadhan memiliki makna yang sama bagi seluruh umat Islam, namun perayaannya memiliki keunikan tersendiri di setiap negara. Perbedaan budaya ini justru menjadi kekayaan yang semakin mempererat persaudaraan di antara umat Muslim di seluruh dunia. (Red)