“Ke semua dinas terkait bahkan sampai ke presiden agar ada terobosan-terobosan. Karena memang yang menjadi pilot project dari sekian instansi itu, dikomandoi oleh Kemenko Marves,” ucapnya.
Sementara di tempat terpisah, seorang peserta FGD yang berasal dari Teknik Lingkungan, Universitas Batanghari, Glorya Dwi menyampaikan jika FGD yang diikutinya sangat bermanfaat.
“Banyak manfaatnya dan menambah wawasan. Kami dapat ilmu, seperti bagaimana lingkungan di kawasan tambang. Selain ilmu, dapat relasi juga,” kata mahasiswi tersebut.
Sebagai mahasisiwi, Glorya punya harapan besar bagi pertambangan di Provinsi Jambi. Ia mengatakan, selain mengambil hasil bumi, sudah sepantasnya penambang bisa memperhatikan kelestarian lingkungan.
“Khususnya untuk di lingkungan. Agar pertambangan jangan hanya memikirkan produksi saja tanpa memikirkan kelestarian lingkungannya,” ucap Glorya. (bel)