Sengsara Membawa Nikmat, Udin Raup Rp 100 juta dari Panen Semangka

Panen raya Semangka milik Udin, sedang ditimbang oleh pengepul atau pembeli, di areal tumpang sari kebun sawit Rimbo Ulu. Foto : sidakpost.id/Amir. Biro Tebo

SIDAKPOST.ID, TEBO – Sengsara membawa nikmat, ungkapan ini tepat ditujukan untuk sosok Udin (45) pria paruh baya yang sudah ber isteri dan mempunyai anak ini warga jalan 6 Kelurahan Wirotho Agung, Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo.

Pasalnya, selama ini Udin berikhtiar bermacam usaha yang dijalaninya demi mencukupi kehidupan anak dan isteri. Namun usahanya belum juga berhasil yaitu jatuh bangun alias terseok- seok.

Baca JugaGeger! Warga Bungo Tewas Ditangan Tetangga Sendiri

Suatu ketika Udin duduk melamun dan terinspirasi atau terbayang ingin menjadi petani budidaya semangka, beranjak sari impiannya ini Udin mencoba menumpang lahan kebun Sawit milik warga yang masih berumur kurang dari dua tahun, untuk tanaman tumpang sari ditanami buah Semangka.

Baca Juga :  Saat Panen Padi, Bupati Bungo Kembali Ajak Warga Lebih Giat Bertani

Dengan ketekunannya budidaya tanaman semangka, Udin mencari pembantu petani dari Lampung yang profesional terus mengembangkan tanaman semangka tumpang sari.

Dimana menumpang di kebun Sawit warga yang ada di Kecamatan Rimbo Ulu, Rimbo Bujang dan Kecamatan Rimbo Ilir, kini Udin menjadi petani semangka sukses dengan penghasilan mencapai Rp 100 juta sekali panen raya semangka.

Udin didampingi Bhabinkamtibmas Bripka Roy Situmorang membenarkan setelah jatuh bangun bermacam usaha, dan sejak banting stir menekuni petani semangka hasilnya cukup lumayan bisa kembali berdiri tegak dari keterpurukan masa lalu.

Baca Juga :  Bupati Bungo Lantik Hasan A. Roni Sebagai Rio Tanah Periuk

Semangka yang ditanam dengan jenis jupe, malaysia dan juga jenis lokal, untuk pemasaran penjualan selain Bungo dan Tebo Jambi, Sumbar, Palembang. Jakarta, Jawa dan lainnya.

“Saat ini kita panen Semangka untuk sekali panen per hektarnya bisa 20 -25 Ton dengan harga jual di petani saat ini Rp 4 ribu per kilonya. Alhamdulillah mencapai Rp 100 juta,” ungkap Udin. (asa)