Direktur Utama IFG, Hexana Tri Sasongko, menyampaikan bahwa IFG sebagai holding asuransi dan penjaminan, mendapatkan penugasan untuk menjadi bagian penting dalam penyelesaian asuransi milik pemerintah.
“Sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah menyelamatkan industri asuransi, khususnya jika penyelesaiannya memerlukan solusi yang komprehensif lintas
kementerian/ lembaga, tentunya juga memerlukan dukungan dari Komisi VI untuk mendorong inisiatif-inisiatif yang dilakukan guna menyelesaikan permasalahan yang ada,” ungkapnya.
Hexana menambahkan bahwa IFG memiliki perspektif masa lalu untuk menyehatkan
industri asuransi, perspektif hari ini untuk membangun praktik terbaik, dan perspektif
masa depan untuk membangun industri asuransi dan penjaminan yang dapat
berkontribusi secara baik kepada ekonomi Indonesia. “Dan tentu saja juga bagaimana
membangun paradigma yang benar di masyarakat sehingga asuransi benar-benar
menjadi suatu kebutuhan,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Aria Bima, menyampaikan bahwa RDP
tersebut dilaksanakan untuk mendengarkan hal-hal yang berkaitan dengan kondisi
korporasi. “Holding IFG ini terbentuk juga merupakan salah satu legacy dari Komisi VI
dan dalam lima tahun ini sudah mengalami berbagai perbaikan yang kami dukung
secara politik,” ujarnya.
Lebih lanjut, Aria mengatakan bahwa selain kisah sukses, proses implementasi
operasional IFG juga menghadapi berbagai tantangan.
“Oleh karena itu, transformasi berkelanjutan perlu menjadi perhatian untuk meningkatkan daya saing, dalam rangka meningkatkan kinerja sekaligus kontribusi IFG,” ucapnya.