Ratusan Petani Sembalun Menolak HGU PT. SKE

Ketua Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) NTB, Lalu Prima Wira Putra dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa jika masyarakat masih mampu mengelola lahannya dengan baik untuk kesejahteraan mereka, maka tidak penting lagi ada gejolak seperti saat ini, karena secara tidak langsung masyarakat juga memberikan sumbangsih untuk pemerintah sebagai salah satu sumber APBD dari hasil pertanian masyarakat.

Hadir Direktur Wahana Lingkungan hidup (WALHI) NTB, dalam deklarasi tersebut mengaku akan galang persatuan untuk membantu masyarakat mempertahankan tanahnya.

Sementara, Ketua Aliansi Gerakan Reformasi Agraria (AGRA) Wilayah NTB, Toni, mengimbau masyarakat agar tetap menjaga persatuan, karena tidak ada sejarahnya kemenangan tanpa bersatu.

Baca Juga :  Tanam Kedelai dan Panen Cabe, Al Haris Ajak Petani di Bungo Manfaatkan Lahan Tidur

“Masyarakat sudah merasakan hasil dan manfaatnya. Jika tanah ini diambil dan dikelola oleh PT, maka akan hilang sumber ekonomi masyarakat,” ucapnya.

Menurutnya pemilik sah tanah itu, tentu masyarakat penggarap yang sudah puluhan tahun mengelolanya sehingga menjadi subur.

Baca Juga :  DPRD Bungo Kembali Gelar Rapat Paripurna Nota Pengantar LKPJ Akhir Tahun 2016

Hal senada juga disampaikan Ketua Front Mahasiswa Nasional (FMN) NTB, Alwi, meminta masyarakat untuk konsisten mempertahankan tanahnya.

Selain itu, Pemerhati HAM dan Respon Unit, Badaruddin, dengan tegas menyampaikan akan mendukung penuh dan meluangkan waktu dan pikiran untuk membantu dan mengawal persoalan tersebut.

Diakhir acara, Ketua PD AMAN Lotim Sayadi memandu membacakan pernyataan sikap yang diikuti ratusan petani Sembalun, yang dalam point-point pernyataan tersebut menolak kehadiran PT. SKE. (gil)