SIDAKPOST.ID, BARCELONA – Barcelona sejatinya mengawali laga dengan optimisme tinggi, dan tekanan awal mereka membuahkan hasil ketika Ferran Torres mencetak gol di menit ke-19. Stadion Montjuïc bergemuruh, publik tuan rumah percaya tim akan memimpin hingga akhir. Namun kisah malam itu akhirnya berubah total.
Meski tampil pincang dengan absennya sejumlah pemain inti karena cedera, Paris Saint-Germain tak menyerah. Mereka bangkit perlahan dan mencuri momentum. Pada menit ke-38, melalui serangan sayap gemilang dari Nuno Mendes, Senny Mayulu — sang pemain muda berusia 19 tahun — melepaskan tembakan terukur yang menaklukkan kiper Barcelona untuk menyamakan skor.
Setelah itu, PSG semakin menguasai jalannya laga. Tekanan demi tekanan dijajakan ke pertahanan Barcelona, yang mulai menunjukkan celah kelelahan. Serangan berbahaya silih berganti menghampiri gawang tuan rumah, tetapi Barca masih bertahan—hingga akhir waktu reguler.
Di detik-detik terakhir pertandingan, PSG akhirnya mematahkan pertahanan tuan rumah lewat gol indah dari Gonçalo Ramos. Beraksi sebagai pemain pengganti, dia memanfaatkan serangan balik cepat dan umpan silang presisi untuk menembus jala dari dekat. Skor berubah menjadi 2-1, kemenangan dramatis untuk tim tamu.
Pelatih PSG, Luis Enrique, memuji mental juara timnya. Ia menyoroti bagaimana para pemain muda dan pelapis mampu tampil solid dalam situasi sulit. Sementara pelatih Barcelona, Hansi Flick, mengakui timnya tak mampu mempertahankan intensitas hingga akhir dan harus belajar dari kekalahan ini.
Dengan hasil ini, PSG menjaga rekor positif di ajang Grup Liga Champions musim ini, sedangkan Barcelona harus mengevaluasi daya tahan dan kedalaman skuatnya agar tak kembali terjebak dalam situasi sejenis. (Del)









