Anak muda di era digital memiliki pola konsumsi yang berbeda dibandingkan generasi sebelumnya. Dengan kemajuan teknologi, belanja online menjadi pilihan utama mereka. Platform seperti Shopee, Tokopedia, hingga Instagram Shopping menawarkan kemudahan dalam membeli barang hanya dengan beberapa klik.
Salah satu alasan utama di balik popularitas belanja online adalah kenyamanan. Anak muda tidak perlu lagi menghabiskan waktu di mal atau toko fisik. Selain itu, promo dan diskon yang sering ditawarkan juga menjadi daya tarik tersendiri. Mereka juga sangat bergantung pada ulasan dan rating produk untuk memastikan kualitas barang sebelum membeli.
Namun, pola konsumsi anak muda tidak hanya terbatas pada barang fisik. Mereka juga semakin sering menghabiskan uang untuk pengalaman, seperti traveling, konser musik, atau kegiatan outdoor. Fenomena ini menunjukkan bahwa anak muda lebih menghargai pengalaman daripada kepemilikan barang. Selain itu, fenomena “staycation” juga menjadi tren, di mana anak muda memilih liburan di dalam kota untuk menikmati waktu santai tanpa harus pergi jauh.
Di sisi lain, anak muda juga mulai lebih selektif dalam memilih produk yang mereka konsumsi. Mereka cenderung mendukung merek yang memiliki nilai keberlanjutan, transparansi, dan etika kerja yang baik. Hal ini menunjukkan bahwa mereka tidak hanya peduli pada produk itu sendiri, tetapi juga dampak sosial dan lingkungan yang ditimbulkan. Banyak dari mereka yang bahkan memilih produk lokal untuk mendukung usaha kecil dan menengah di komunitas mereka.
Pola konsumsi ini kemungkinan besar akan terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi dan perubahan preferensi anak muda di masa depan. Dengan semakin banyaknya inovasi, anak muda memiliki peluang untuk menjadi konsumen yang lebih sadar dan bertanggung jawab.
Editor: Madi