Hubungan kekerabatan antara Margo dapat dilihat ujaran Gedung di Pembarap, Pasak di Tiang Pumpung, Kunci di pembarap. Pembarap berrenah luas, Tiang pumpung berlarik panjang, Sanggrehan berhutan lebar. Artinya mereka saling membutuhkan satu dengan yang lainnya. Pada prinsipnya masyarakat merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Seperti seinduk bak ayam, serumpun bak serai, Besikek bak pisang, batutung bak tebu.
Luak XVI Melayu termasuk rumpun kesukuan Melayu. Rumpun Melayu termasuk kedalam 9 suku yang dominan dari 650 suku di Indonesia. Zulyani Hidayah didalam Ensiklopedi Suku Bangsa di Indonesia menunjukkan terdapat lebih kurang 658 suku di Nusantara. Dari enam ratusan, 109 kelompok suku berada di belahan barat, sedangkan di Timur terdiri dari 549 suku. 300 berada di Papua.
Pernyataan kerinci tinggi dan kerinci rendah sudah disampaikan oleh Al Haris didalam berbagai pertemuan di Kabupaten Kerinci dan Kotamadya Sungai Penuh.
Sehingga hubungan kekerabatan antara Luak XVI dengan Kerinci tidak dapat dipisahkan.
Sehingga tidak salah kemudian kedatangan Al Haris diberbagai tempat di Kerinci disambut bak anak kemenakan. Al Haris ke Kerinci bukan berkunjung atau menjadi tamu. Tapi adalah “kembali ke rumah.
Musri Nauli : Direktur Media Publikasi dan Opini Tim Pemenangan Al Haris-Sani