Sekretaris BKKBN provinsi Jambi, Yudi juga mengatakan, berdasarkan survei status gizi belita indonesia (SSGBI) angka stunting untuk Provinsi Jambi berada pada angka 20,8 persen, namun pada tahun 2022 berdasarkan Studi status Gizi Indonesia (SGGI) Provinsi Jambi berada pada angka 22,40 persen.
“Ini membuktikan bahwa angka stunting mengalami peningkatan, dan ini menjadi PR dan tugas yang berat untuk kita semua, bagaimana angka stunting harus turun, “ujar Yudi.
Selanjutnya, Yudi mengajak semua pihak untuk membantu dan berkerjasama untuk menurunkan dan mencegah stunting di Provinsi Jambi.
“Dengan peringatan Hargans ini, kami mengajak semua pihak yang ada disini untuk berkerjasama dalam penurunan stunting, “lanjut Yudi. (rat)