Penyebaran Omicron Makin Masif, Indonesia Tutup Jalur Internasional

SIDAKPOST.ID, JAKARTA – Dunia dihebohkan dengan adanya kemunculan varian baru dari virus Covid-19. Varian B.1.1.529 atau Omicron merupakan sebuah varian terbaru dari virus SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19. Varian satu ini pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan.

Pada awal kemunculannya, WHO memasukkan Omicron dalam kategori variant under monitoring (VUM) atau varian dalam pemantauan.

Kategori Omicron naik menjadi varian yang mengkhawatirkan atau variant of concern (VOC) pada Jumat (26/11).

Menurut Ulrich Elling, seorang pemimpin penelitian di Wina, Austria, Omicron memiliki tingkat penularan yang 500 persen lebih tinggi dari varian Delta.

Baca Juga :  Tinjau Banjir di Tebo, Al Haris dan Letkol Arief Bantu Evakuasi Warga

“500 persen lebih menular daripada Delta. Hampir tidak mungkin untuk menahan penyebaran varian Omicron bahkan dengan lockdown,” jelasnya dikutip Express.co.uk.

Afrika Selatan pertama kali melaporkan varian Omicron kepada WHO pada Rabu (24/11). Varian satu ini disebut juga memiliki banyak mutasi, yang beberapa di antaranya dianggap mengkhawatirkan.

“Ada 100 kali lebih banyak kasus Covid-19 di wilayah Afrika Selatan karena terdampak varian Omicron dibandingkan dengan sebulan lalu. Kami melihat adanya ledakan kasus infeksi di sana terutama oleh Varian Omicron,” kata Ulrich.

Baca Juga :  Hari Pertama Pra TMMD Ke-112 Kodim 0416/Bute Turjunkan Alat Berat

Ulrich menambahkan, penyebaran Omicron dinilai akan jauh lebih cepat daripada Delta. Sejauh ini, para ilmuwan belum menemukan tingkat keparahan serta bagaimana efektivitas vaksin terhadap varian ini.

WHO mengatakan, pihaknya masih membutuhkan waktu beberapa pekan ke depan untuk memahami dampak yang ditimbulkan Omicron.

Seorang pejabat tinggi kesehatan Inggris memperingatkan, vaksin kemungkinan kurang efektif untuk menghadapi varian ini.