Dijelaskan, penyakit ngorok ini berjangkit sudah lama, akan tetapi dengan kondisi musim hujan dan panas datang, maka mengakibatkan hewan ternak stres, dan penyakit ini bisa menular sesama hewan ternak.
Menurut Kuswen, Dinas Peternakan Bungo sudah turun ke lokasi kerbau mati terpapar SE. Pada kerbau yang belum terpapar ini harus divaksin. Sulitnya untuk karantina kerbau milik masyarakat, membuat vaksin kepada kerbau kesulitan.
“Jadi kendalanya itu kerbau peternak yang mati tidak mendapat vaksin. Sebelum ini sudah pernah kita himbau agar masyarakat yang memiliki kerbau untuk segera vaksin, supaya tidak terpapar virus. Petugas kami akan terus memantau ke lapangan untuk mengatasi penyakit ngorok ini,” tutupnya. (zek)