Salah satu program yang sudah berjalan adalah SCREENING resiko melahirkan bayi stunting pada calon pengantin melalui aplikasi elektronik siap menikah dan hamil (elsimil), melalui aplikasi ini calon pengantin dapat mengetahui status kesehatannya, apakah beresiko atau tidak melahirkan bayi stunting, selain itu didalam aplikasi elsimil ini juga terdapat materi materi yang dapat menambah pengetahuan calon pengantin untuk mencegah stunting.
BKKBN juga telah membentuk tim percepatan penurunan stunting dan tim pendamping keluarga di tingkat desa di seluruh indonesia, tim ini terdiri dari tenaga kesehatan, penyuluhan KB dan kader yang bertugas mendampingi calon pengantin agar tidak beresiko melahirkan bayi stunting.
Tim pendamping keluarga ini juga sudah terhubung dengan aplikasi elsimil, sehingga calon pengantin dapat berkomunikasi dengan tim pendamping keluarga melalui fitur chat di aplikasi tersebut. Calon pengantin dapat berkomunikasi lebih lanjut terkait perencanaan kehamilan yang sehat dan terhindar dari resiko stunting.
Dengan adanya beberapa program intervensi yang sudah di lakukan pemerintah melalui BKKBN dan lembaga lain, calon pengantin diharapkan bebas dari resiko melahirkan bayi stunting.
Calon pengantin diharapkan bisa untuk meningkatkan pengetahuan memenuhi gizi sebelum hamil. Harapannya akan lahir generasi generasi yang sehat dan hebat untuk menyongsong generasi Emas Indonesia 2045. (**)
PENULIS : Asral,S.Ag. Penyuluhan KB
Ahli Muda.
Perwakilan BKKBN Jambi, Balai
Penyuluhan KB Kecamatan Tebo Ulu.
Ketua Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (IPeKB) Kabupaten Tebo.