“Sebagai instrumen pengumpulan data yang fundamental, sistematis, dan vital, Sensus Pertanian menjadi pusat rujukan yang dapat memberikan gambaran yang komprehensif, data dan informasi yang aktual, terkait pendataan seluruh usaha pertanian Provinsi Jambi, kondisi petani, dan data pertanian, yang berguna untuk perencanaan pembangunan dan pengambilan keputusan para pemangku kepentingan, dalam peningkatan pembangunan sektor pertanian,” sambungnya.
Dalam kesempatan tersebut Plh. Sekda Arif Munandar juga memaparkan bahwa berdasarkan data BPS Provinsi Jambi, pada tahun 2023 luas panen padi di Provinsi Jambi 61.378,11 hektar, meningkat 1,38 persen dibandingkan tahun 2022, yaitu sebesar 60.539,59 hektar.
Namun, meskipun luas panen padi meningkat, produktivitas dan produksi padi di Provinsi Jambi mengalami penurunan di tahun 2023 dari tahun 2022, yaitu produktivitas padi di tahun 2023 menjadi 44,73 Ku/Ha dari sebelumnya tahun 2022 45,88 Ku/Ha, dan produksi padi tahun 2023 sebesar 274.557,09 ton juga mengalami penurunan dari tahun 2022 yaitu sebesar 277.743,83 ton.
“Pemerintah dan pemangku kepentingan mengidentifikasi sejumlah faktor yang menyebabkan masalah tersebut, diantaranya mulai dari fenomena alam seperti El Nino Sambutan Sekda/Rakorda Sensus Pertanian 2023/Biro Adpim-2024 5 yang juga berkontribusi pada penurunan produksi padi dan akses pupuk yang tidak didapatkan oleh semua petani. Pemerintah mengupayakan strategi dan solusi melalui berbagai program untuk mengatasi permasalahan tersebut, demi mewujudkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat,” paparnya.
Plh. Sekda Arif Munandar juga menambahkan, Rakorda ini juga diharapkan dapat mendorong semua pihak untuk terus berkolaborasi, memperkuat sinergi dan inovasi untuk menuju ketahanan pangan daerah dan nasional yang berkelanjutan. Ketahanan pangan akan bermuara pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Jambi yang kita cintai.