PEMIMPIN BETUAH

Ditengah keraguan, pesimistis, ketidakpercayaan hingga “hal mustahil”, akhirnya Al Haris-Sani berhasil merebut hati rakyat Jambi. Mendulang suara 597 ribu (38,1 %). Jauh meninggalkan pesaing terdekatnya yang mendapatkan suara 585 ribu (37,2 %).

Sebenarnya “keraguan”, pesimistis, ketidakpercayaan hingga hal mustahil, Al Haris-Sani merebut hati rakyat Jambi didasarkan kepada pengenalan kandidat. Selain keduanya jarang bahkan sama sekali sepi dari pemberitaan di Jambi, kedua nama ini tenggelam dalam hiruk pikuk politik memasuki tahun 2020.

Berbagai Lembaga survey sama sekali tidak menggungguli keduanya. Ditambah partai pendukung yang dianggap tidak besar di Jambi – kecuali PAN. Kalah dengan partai-partai pendukung kandidat lain.

Baca Juga :  Dua Anggota dan Satu Staf Panwascam di Sarolangun Dilaporkan ke DKPP

Belum lagi keduanya bukanlah pemimpin partai yang mempengaruhi hiruk pikuk politik di Jambi.

Bahkan Al Haris yang 7 tahun di Bangko dan Yai Sani yang pensiun dari politik sejak 2018 semakin meminggirkan keduanya.

Sehingga berbagai analisis politik sama sekali tidak pernah menggulungi keduanya.

Belum lagi berbagai Lembaga survey tanpa malu-malu menjelang debat kandidat terakhir dan menjelang memasuki pencoblosan, keduanya masih menempatkan posisi buncit. Dan dengan enteng malah memperkirakan suara yang diraih cuma 23 % – 26 %.

Baca Juga :  Bupati Bungo Tandatangani Nota Kesepakatan Rancangan Perubahan KUA dan PPAS TA. 2022

Lalu dimana “meledaknya” suara kedua kandidat di Pilkada Jambi 2020 ? Apakah karena keduanya bekerja dengan senyap sehingga “luput” dari pengamatan pandangan public. Termasuk pandangan pesimis Al Haris-Sani tidak mungkin maju dan berhasil meraih kemenangan.

Teringat dengan pernyataan teman ketika awal-awal rapat tim pemenangan Al Haris-Sani.