Dalam kehidupan bermasyarakat, lisan memiliki pengaruh besar. Satu kata bisa menyatukan, tapi juga bisa memecah belah. Islam menekankan pentingnya menjaga lisan karena dari sanalah banyak kebaikan atau keburukan bermula.
Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Lisan yang Terjaga, Masyarakat yang Damai
Lisan yang terjaga akan menciptakan suasana sosial yang sehat. Ketika setiap individu menahan diri dari ucapan yang menyakitkan, fitnah, atau gibah, maka masyarakat akan terhindar dari konflik dan perpecahan.
Dampak Positif Menjaga Lisan
-
Menghindari perselisihan
Ucapan kasar atau menyakitkan sering menjadi awal dari pertikaian. Dengan menjaga lisan, potensi pertikaian bisa diminimalkan. -
Membangun citra diri yang baik
Orang yang terbiasa berkata baik akan dikenal sebagai pribadi yang santun dan dihormati dalam lingkungannya. -
Menjadi ladang pahala
Ucapan yang baik adalah sedekah. Bahkan senyum disertai ucapan ramah merupakan bentuk ibadah dalam Islam.
Cara Menjaga Lisan Menurut Islam
-
Hindari mengumbar aib orang lain.
-
Jangan menyebar hoaks atau informasi yang belum pasti.
-
Biasakan berkata sopan dan santun, baik kepada yang lebih tua maupun yang lebih muda.
-
Diam ketika marah agar tidak terpancing berkata buruk.
Menjaga lisan adalah bentuk akhlak mulia yang akan membawa kedamaian bagi diri sendiri dan lingkungan sekitar. Dengan lisan yang baik, kita dapat menjadi agen penyebar kebaikan di tengah masyarakat.
Editor: Madi