Menggali Segudang Potensi Desa Yang Masih Terpendam

Konsep pemberdayaan yang cocok dapat di bagi antar dusun dengan memberikan edukasi setiap wilayah dusun masing-masing , misalnya dusun A di berikan pemberdayaan ternak Kambing, dusun B diberikan pemberdayaan Ayam petelur, dusun C diberikan pemberdayaan produksi pengolahan pupuk Kohe /kotoran hewan secara profesinal dan dusun D diberikan pemberdayaan Tanaman Horti Sayuran.

Masing – masing potensi dusun tersebut nantinya akan saling membutuhkan seperti dusun yang melakukan tanaman Horti maka akan membutuhkan pupuk kandang yg telah di olah, sementara dusun yang memiliki potensi usaha pengolahan pupuk kandang juga membutuhkan bahan baku yang cukup banyak.

Sedangkan para peternak ayam dam kambing dapat memiliki aset produktif yang dapat dijual setiap saat, konsep ini penulis sebut sebagai pemberdayaan secara berkesinambungan.
Dalam menjalankan program ini tentunya tidak bisa hanya di percayakan kepada penerima program, harus di buat sekema secara profesinal dan akuntable. Diperlukan team SDM yang ahli dari masyarakt yang dipilih desa guna membuat desain pemberdayaan secara berkesinambungan.

Baca Juga :  Kunci Sukses di Abad 21: Keterampilan Kritikal Melalui Deep Learning

Team ini nantinyan akan mengkoordinir seluruh usaha masyakat untuk berjalan sesuai program yang telah di berikan, kemudian memberikan edukasi yg baik dan benar agar usaha dapat lebih baik. Bila program ini dapat di lakukan dengan baik dan benar maka dalam kurun waktu tidak lama, maka taraf hidup masyarakat dapat meningkat dan kemandirian pangan dapat di ciptakan di lingkungan desa. (*)

Baca Juga :  Kegagalan Kebijakan Penangkapan Ikan Terukur; KKP Mesti Umumkan Perusahaan Lelang Ikan

PENULIS : Kukuh Purwono,S.Pd.I , Pembina Poktan Berkah Karya Tani Desa Sapta Mulya Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo.