Lala dan Rahasia Peti Emas

Ilustrasi Dongeng: Lala dan Rahasia Peti Emas. (AI)

Di sebuah desa kecil yang damai, hiduplah seorang gadis kecil bernama Lala. Ia dikenal sebagai anak yang ceria, tetapi kadang-kadang suka berbohong untuk menghindari masalah. Suatu hari, saat bermain di hutan bersama teman-temannya, Lala menemukan sesuatu yang luar biasa: sebuah peti kayu tua, setengah terkubur di bawah akar pohon besar.

Dengan penasaran, Lala dan teman-temannya menggali dan membuka peti itu. Betapa terkejutnya mereka ketika melihat isinya — tumpukan emas dan perhiasan berkilau!

“Ini harta karun!” seru Riko, teman Lala. “Kita kaya raya sekarang!”

Namun, di dalam peti itu juga ada secarik kertas bertuliskan:
“Harta ini hanya boleh dimiliki oleh yang berkata jujur. Siapa yang berbohong, maka emas ini akan berubah menjadi pasir.”

Anak-anak pun mulai berdebat. Ada yang ingin membawa emas itu diam-diam. Ada juga yang mengusulkan untuk membagi rata tanpa memberi tahu orang dewasa. Tapi Lala merasa hatinya gelisah. Ia ingat nasihat Ibunya,
“Lala, sekecil apa pun kebohongan akan membawa kesulitan. Jadilah anak yang jujur, ya.”

Setelah berpikir keras, Lala mengangkat tangan dan berkata, “Aku ingin kita jujur. Mari kita bawa peti ini ke Kepala Desa.”

Baca Juga :  Si Kancil dan Buaya yang Murah Hati

Teman-temannya sempat ragu, takut kehilangan harta itu. Tapi akhirnya, mereka setuju mengikuti saran Lala. Dengan susah payah, mereka mengangkut peti itu ke balai desa.

Sesampainya di sana, Kepala Desa, seorang pria tua bijaksana, menerima mereka dengan wajah penuh tanya.

“Darimana kalian mendapatkan ini?” tanyanya.

Lala maju ke depan dan menceritakan seluruh kejadian dengan jujur, tanpa menutupi satu pun bagian.

Kepala Desa tersenyum puas. Tiba-tiba, di hadapan semua orang, peti kayu itu bersinar terang, dan dari dalamnya muncul sebuah tulisan ajaib di udara:

Baca Juga :  Si Semut dan Ulat yang Menolong Tanpa Pamrih

“Harta ini adalah ujian kejujuran. Karena kalian memilih untuk jujur, maka kalian semua berhak mendapatkan hadiah.”

Tiba-tiba, dari peti itu, keluarlah mainan-mainan indah, buku-buku baru, serta sekantong koin emas kecil untuk masing-masing anak. Bukan untuk membuat mereka kaya raya, tetapi cukup untuk membantu sekolah dan kebutuhan sehari-hari keluarga mereka.

Semua anak bersorak gembira. Mereka menyadari bahwa kejujuran membawa berkat yang lebih besar daripada harta curian.

Sejak hari itu, Lala dikenal sebagai anak paling jujur di desa. Ia tumbuh menjadi gadis yang disegani, dan setiap kali ia menceritakan kisah peti emas itu, matanya selalu berbinar-binar penuh kebanggaan.

Pesan Moral:
Kejujuran akan selalu membuahkan hasil yang lebih indah daripada kebohongan, sekecil apa pun itu.

Editor: Madi