SIDAKPOST.ID, BUNGO – Kisah sangat menyedihkan, pasangan suami istri di Dusun Mangun Jayo, Kecamatan Muko-Muko Bathin VII, Kabupaten Bungo. Mereka harus berjuang supaya tetap bertahan hidup dan hanya tinggal di gubuk bambu ukuran 4×3 meter.
Pada tahun 2019 lalu, pasutri bernama Mahmud (50) dan Hilimah (32) sangat berharap tinggal di tempat yang layak seperti warga lainnya. Meski mereka ini Tunawicara, numun mereka berdua tetap semangat banting tulang demi memenuhi kebutuhan hidup sehari- hari.

“Dulu adik kami ini tidak memiliki KTP setelah di urus maka mereka berdua itu memiliki KTP dan KK. Tak hanya itu, ia juga katanya dulu akan dapat bantuan bedah rumah tapi hingga sekarang tak kunjung ada. Namun, dia tetap tegar walaupun hanya tinggal di gubuk kecil,” kata Nurhasiah kakak dari Mahmud.
Kini kata Nurhasiah, Mahmud dan istri tetap bekerja untuk kebutuhan hidup, ia juga mengakui kalau rumah adinya itu memang tidak layak. Tapi bagaimana lagi kondisinya seperti itu, setiap dapat uang ia terus menyisihkan uang untuk bikin batako agar rumahnya bisa berdiri layak seperti rumah yang lain.
“Yang namanya orang kecil kepinginlah memiliki rumah namun kemampuannya kan tidak sama seperti warga yang lain. Kami sekeluarga hanya bisa berdoa saja semoga saja tahun ini, ada keajaiban dari tuhan yang maha kuasa sehingga rumah adik kami ini bisa dibangun,”kata Nurhasiah dengan penuh harapan.
Pantauan sidakpost.id kondisi rumahnya itu tidak jauh beda dengan tahun 2018 lalu. Ya masih berdindingkan bambu beratap daun. Bahkan tidur beralaskan tikar dan berlantai bambu bersama istri dan anaknya. Semua itu jauh dari kata layak untuk ditempati.