Kesenjangan Sosial di Indonesia

Pemusatan kekayaan. Sebanyak 10% orang kaya memiliki 77% seluruh kekayaannya negara. Pundi-pundi uang yang didapat dari aset finansial dan fisik hanya mengalir ke kantong para orang kaya sehingga penghasilan yang di dapat lebih besar.

Korupsi menjadi salah satu alasan di balik munculnya fenomena pemusatan harta kekayaan ini. Persoalan guncangan. Misalnya PHK dan bencana alam. Apa bila hal itu terjadi, orang kaya tidak akan kesulitan mengatasi masalah.

Sebaliknya, rumah tangga yang tergolong miskin dan rentan miskin akan rentan ambruk jika terjadi guncang ekonomi, kesehatan, sosial, politik dan bencana alam.

Baca Juga :  Analisis Implementasi Good Corprorate Governance Dalam Lembaga Keuangan Syariah

Masyarakat miskin cendrung tidak memiliki asuransi, sehingga jaringan pengaman sosialnya adalah temen dan keluarga besar. Indonesia sendiri ada 11,3% atau sebesar 28 juta orang miskin selain itu ada pula 26,9% atau 68 juta orang rentan miskinmiskin yang bisa jatuh miskin akibat shok tersebut.

Upaya yang harus dilakukan dalam mengatasi ketimpangan langkah yang pertama kepemilikan aset “ harus ada property owning system. Jadi tiap warga mempunyai aset.

Langkah kedua. Dengan menyiapkan subsidi perumahan secara besar-besaran. Meski begitu aset jangka panjang tetap di berikan berupa biaya siswa untuk vokasi, magang ,dan bisnis
Langkah yang tiga ialah dengan menerapkan besic income. Setiap anak di Indonesia di beri uang untuk di tabung yang ketika di butuhkan bisa di ambil.

Baca Juga :  Vitamin A, Zat Gizi Sangat Diperlukan Oleh Tubuh

Langkah yang keempat yaitu meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dengan memberi beasiswa training development fund atau skill development fund (SDF) SDF berfungsi untuk menyokong kerja kementrian ketenagakerjaan dalam rangka mengurusi tenaga kerja dan meningkatkan kemampuan para pekerja.