Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) menunjukan bahwa, prevalensi stunting di Indonesia pada tahun 2019 capai angka 27.67 persen dan pada tahun 2021 berhasil ditekan menjadi 24.4 persen.
” Sedangkan untuk Provinsi Jambi sendiri, prevalensi stunting berada di angka 22.4 persen dan khusus untuk Kabupaten Muaro Jambi 27.2 persen,” ujarnya.
Dijelaskan, ini menunjukkan bahwa angka stunting di kabupaten Muaro Jambi adalah yang paling tertinggi sekarang dari pada Kabupaten Kota se-Provinsi Jambi.
” Angka prevalensi stunting Jambi sudah berada di bawah rata-rata Nasional, tetapi harus menuju angka 14 persen di tahun 2024 dan harapan saya pada akhir tahun 2022 bisa turun 3 persen menjadi 19 persen,” tutupnya. (rsa)