SIDAKPOST.ID, TEBO – Kafe yang dikenal dengan khasnya menyediakan Teh Telur Susu (TTS) dan nasi goreng di komplek Terminal Kelurahan Wirotho Agung Kecamatan Rimbo Bujang, Tebo, kini sunyi alias sepi dari pengunjung dan akibatnya pedagangpun mengeluh karena pendapatannya menurun drastis.
Belasan Kafe yang mengelilingi Komplek Terminal Wiritho Agung ini umumnya dibuka pada malam hari, awalnya dulu Kafe disini cukup ramai pengunjung, bahkan menjadi pilihan warga untuk tempat santai menghilangkan kepenatan usai beraktifitas pada siang hari.
Namun, kini nasib Kafe di Terminal Wirotho Agung ini sunyi sepi dari pengunjung, kondisi sepinya Kafe ini selain dipicu perekonomian masyarakat tidak stabil dominan akibat suara musik terlampau keras milik Kafe yang berakibat pengunjung kebisingan. Akhirnyapun para pengunjung enggan berkunjung di Kafe ini.
Dedy Yosico, pemilik Kafe di Komplek Terminal Wirotho Agung dibincangi media ini menuturkan, membenarkan sudah lama Kafe di Komplek Terminal ini sunyi dari pengunjung.
“Bayangkan saja, musik di Kafe disini suaranya cukup keras sehingga telinga kita pekak sulit mendengar untuk berkomunikasi,” ungkap Dedy, Minggu (24/2/2019).
Ujar Dedy lagi, kategori pengunjung Kafe di Terminal ini seperti warga dengan keluarga, muda – mudi, dan pebisnis. “Mereka ingin santai rileks mencari ketenangan sambil menikmati khas Teh Telur dan Nasi goreng, namun akhirnya mereka kebisingan akibat musik Kafe Volume cukup keras, ” kata Dedy.
Terpisah, Ketua RW 17 Wirotho Agung Saipul Amri dikonfirmasi menuturkan , pihaknya sejak dulu sudah mengingatkan kepada pemilik Kafe di Komplek Terminal Wirotho Agung supaya mengecilkan Volume musiknya sehingga tidak mengganggu lingkungan.