Jomblo. Satu kata yang sering jadi bahan candaan, tapi juga memiliki filosofi hidup yang dalam. Menjadi jomblo itu seperti menjadi pahlawan tanpa tanda jasa. Kamu berdiri di tengah keramaian, tetapi tetap kokoh di jalan kesendirian. Tidak ada pasangan? Tidak masalah! Setidaknya kamu punya lebih banyak ruang di tempat tidur dan tidak perlu berbagi makanan favoritmu.
Manfaat Jadi Jomblo: Antara Hemat dan Merdeka
Sebagai jomblo, kamu punya banyak keistimewaan. Pertama, dompetmu aman dari bahaya pengeluaran tiba-tiba. Tidak ada keharusan membeli bunga mahal, cokelat di hari Valentine, atau makan malam di restoran fancy dengan harga yang bisa bikin dompet menangis. Kamu juga bebas melakukan apa saja tanpa perlu izin. Mau binge-watching drama Korea sampai subuh? Silakan. Mau makan mi instan tiga kali sehari? Siapa yang melarang?
Jomblo itu bebas, teman-teman. Kamu tidak perlu menjawab pertanyaan seperti, “Kamu lagi di mana?” atau “Kok belum balas chat aku?”. Satu-satunya yang harus kamu jawab hanyalah notifikasi Shopee yang mengingatkan diskon besar-besaran.
Jomblo dan Kekuatan Bertahan Hidup
Jomblo itu ibarat ninja: selalu tenang dalam kesendirian. Ketika melihat pasangan romantis di taman, kamu tidak perlu iri. Cukup duduk, keluarkan ponsel, dan pura-pura sibuk membalas pesan yang sebenarnya tidak ada. Atau, kalau kamu ingin lebih dramatis, buka aplikasi ojek online dan pesan makanan favorit. Karena makanan tidak pernah meninggalkanmu—kecuali kamu lupa bayar.
Ketahanan emosional seorang jomblo juga patut diapresiasi. Bagaimana tidak? Kamu harus kuat menghadapi pertanyaan klise dari keluarga besar saat Lebaran. “Kapan nikah?” tanya tante yang sudah menikah sejak zaman dinosaurus. Jawaban terbaik? Tersenyum dan bilang, “Doain aja, Tante, jodohnya lagi di-update.”