Jangan Ada Kesenjangan Vaksin di Antara Kita

SIDAKPOST.ID, JAKARTA – Kesenjangan vaksinasi masih menjadi pembahasan di sejumlah negara bahkan hal itu menjadi opik yang disampaikan Presiden Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) pada KTT ke-13 ASEM (Asia Europe Meeting) tanggal 25-26 November 2021.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan 64,99% populasi negara kaya telah menerima 1 dosis vaksin, sedangkan negara miskin baru 6,48%.

“Dalam keadaan seperti ini diperkirakan hampir 80 negara tidak akan dapat mencapai target vaksinasi 40% populasinya di akhir tahun 2021,” kata Retno

Menlu berujar, Presiden Jokowi menegaskan pentingnya memastikan semua negara dapat mencapai target vaksinasi yang dicanangkan WHO.

Baca Juga :  Momen-momen Puan Maharani Sangat Menghargai Kaum Perempuan

Hal ini dapat dilakukan antara lain dengan realisasi komitmen dose[1]sharing segera, peningkatan produksi vaksin global, dan penguatan kapasitas penyerapan negara penerima vaksin.

Untuk jangka panjang, Presiden RI mengajak mitra ASEM untuk memperkuat tata kelola dan arsitektur kesehatan global.

Termasuk melalui traktat pandemi dan mekanisme baru pembiayaan kesehatan bagi negara berkembang.

“Isu penguatan arsitektur kesehatan global ini juga akan jadi agenda utama Presidensi Indonesia di G20 pada 2022,” ujar Menlu Retno.

Baca Juga :  Tak Punya Kartu Vaksin, Ratusan Warga Terjaring Razia di Muko-Muko Bathin VII

ASEM merupakan forum “jembatan” yang menghubungkan Asia dan Eropa.

Anggota ASEM mencakup 65% perekonomian dunia dan 55% perdagangan dunia, dimana 11 dari 20 anggota G20 adalah anggota ASEM.

Sementara itu, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa “skandal” kesenjangan vaksin Covid-19 di level global harus segera dihentikan. Pernyataan Tedros merupakan respons atas laporan terbaru dari Voice of America (VOA) terkait distribusi vaksin global yang tidak merata.