Tuntutan para guru
Kesejahteraan guru memang masih perlu ditingkatkan. Hal ini juga terjadi di banyak tempat di Indonesia. Ketua Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) Kota Serang, Kusmawati meminta agar kesejahteraan guru diperhatikan. Pasalnya saat ini belum sejahtera.
“Meski ada program sertifikasi. Masih ada 130 honorer yang belum sertifikasi, sehingga kalau berbicara kesejahteraan belum,” ucap Kusmawati.
Menurutnya, dari seluruh guru raudhatul athfal di Kota Serang, yang PNS ada lima dan PPPK ada dua orang.
“Jadi kami minta diperhatikan lagi kesejahteraan guru, karena dengan salah satunya pendidikan lancar gurunya semangat kan sejahtera,” katanya.
Dirinya berharap, ke depan kesejahteraan guru raudhatul athfal dapat lebih diperhatikan oleh pemerintah.
“Mudah-mudahan kedepan untuk guru-guru bisa mendapatkan kesejahteraan yang layak,” ucapnya.
Para guru honorer
Kesejahteraan guru, terutama para guru honorer, pernah disebut-sebut oleh Ketua DPR RI Puan Maharani. Dia menegaskan pentingnya memastikan kesejahteraan para guru menjadi salah satu faktor penting yang menjamin kualitas pendidikan.
“Pendidikan adalah kunci untuk mencerdaskan kehidupan bangsa menuju Indonesia yang berdaya, mandiri, maju, dan makmur. Sedangkan para guru adalah ujung tombak pendidikan,” kata Puan.
Para guru, lanjut dia, telah mendedikasikan hidupnya untuk kemajuan pada anak didik. Beban mereka pun menurut Puan semakin berat saat pandemi Covid-19. Selain proses pembelajaran yang penuh tantangan, para guru honorer harus berjuang memenuhi kebutuhan hidup keluarga.
“Para guru honorer termasuk yang paling terdampak. Sebelum pandemi saja, upah mereka tak sebanding dengan besarnya tanggung jawab mendidik generasi bangsa. Setelah pandemi, kehidupan mereka semakin terhimpit,” tutur eks Menko PMK periode 2014-2019 ini.