SIDAKPOST.ID, TEBO – Petani karet di wilayah Kabupaten Tebo sudah terlampau lama mengeluh dengan hidup penuh kepahitan, pasalnya harga komoditi handalan karet tak pernah kunjung naik (stabil-red) dipasaran, yang berdampak pada perekonomian petani kembang kempis hanya pas pasan dan dililit hutang alias gali lobang tutup lobang.
Bayangkan saja, saat ini di Pasar Lelang Jalan Merpati Unit 7 Desa
Saptamulya Kecamatan Rimbo Bujang sebelumnya harga karet Rp.9000 per kg dan saat ini turun drastis menjadi Rp.7500 per kg,
Dengan anjloknya harga karet dipasaran kebutuhan pokok petani menjadi babak belur tidak bisa terpenuhi, seperti kebutuhan mendesak bayar sekolah anak, bayar listrik, angsuran kredit motor dan perabot rumah tangga tidak bisa terpenuhi dari hasil nyadap karet, akhirnya pun harus berhutang.
Menyikapi peliknya kondisi ini, Babinsa Sertu Syaipul Efendi Koramil 416-07/ Rimbo Bujang Kodim 0416/Bute, mengajak kepada petani di wilayah binaannya untuk menciptakan usaha sampingan atau sambilan untuk menopang ekonomi keluarga.
“Kepada petani karet mari kita manfaatkan lahan kosong untuk ditami cabe, jagung dan tanaman produktif lainnya,” ujar Babinsa Sertu Syaipul Efendi, saat nengecek Pasar Lelang Jalan Merpati, Jumat (13/03).
Petgas Lelang karet Jalan Merpati Saptamulya Markiti mengatakan, pihaknya membenatkan harga karet saat ini harga karet turun menjadi Rp.7500 per kg dan sebelumnya Rp.9000 per kg.
” Terima kasih kepada bapak Babinsa yang aktif menyambangi pasar lelang karet disini, ami sangat senang hadirnya baapk Babinsa ditengah – tengah masyarakat untuk memonitor kamtibmas, “pungkasnya. (asa)