Lebih lanjut Gubernur Al Haris menjelaskan, Nuzulul Qur’an dapat menjadi salah satu bahan introspeksi bagi seluruh umat Islam, menjadi bahan perenungan terkait sudah sejauh mana membaca, menghafal dan mengamalkan kandungan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
“Untuk itu, peringatan Nuzul Qur’an yang kita peringati setiap bulan ramadhan ini tak hanya seremonial belaka, namun hendaknya menjadi pengingat sekaligus memotivasi kita semua untuk senantiasa berupaya memuliakan dan mencintai Al-Qur’an,” jelas Gubernur Al Haris.
“Dengan memperingati Nuzul Qur’an kita kembali menggemakan Al-Qur’an ditengah-tengah masyarakat, ini sesuai dengan program Pemerintah Provinsi Jambi Satu Desa Satu Hafidz Al-Qur’an. Al-Qur’an bukan untuk hiasan saja tapi untuk dibaca dan difahami serta disyi’arkan dan diamalkan,” pungkas Al Haris.
Sementara itu, Dr. Abdul Hakim, M.H.I yang juga merupakan Ketua Pengadilan Tinggi Agama Provinsi Jambi dalam tausiahnya menjelaskan bahwa Al-Qur’an kitab suci umat Islam yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW ini merupakan suatu rahmat sekaligus peringatan, membawa kabar gembira bagi manusia sekaligus menjadi pelipur lara dan obat hati bagi kedukaan dan kesedihan manusia. (Ais)