Gawat, Diduga Aliran Sesat, Mau Ketemu Tuhan Bayar Sejuta

“Mau ketemu tuhan bayar dulu satu juta. Ini salah satu yang sangat janggal ajaran kelompok ini. Mereka juga tidak begitu mempercayai rukun iman yang menjadi kepercayaan orang Islam,” papar Hasbi.

Kelompok ini lanjut Hasbi, pada intinya mengkaji tentang sifat 20 untuk mengenal Allah melalui ilmu makrifat. “Hanya saja ada sejumlah kejanggalan dalam pengkajiannya, diantaranya seperti yang saya sebutkan tadi,” paparnya.

Atas laporan yang mereka terima, Kemenag bersama dengan MUI kabupaten Bungo dia katakan telah melakukan penelusuran dan pengkajian lebih mendalam apakah aliran ini menyalahi atau tidak. “MUI juga sudah melakukan kajian soal ini,” terang Hasbi.

Baca Juga :  Percepatan Herd Immunity, Pemkab Bungo Gelar Vaksinasi Massal Pelajar Usia 12-17 Tahun

Terpisah, ketua MUI kabupaten Bungo, KH. Usman Dung dikonfirmasi terkait hal ini mengakui jika MUI telah melakukan kajian terkait aliran itu. Dikatakannya, dari buku milik aliran ini yang mereka dapatkan memang ada indikasi melenceng dari ajaran agama Islam.

“Iya memang kini MUI sedang melakukan kajian. Kalau kita lihat memang ada yang tidak sesuai dengan ajaran agama Islam, seperti tidak perlu shalat seperti yang diwajibkan bagi ummat Islam lima waktu sehari semalam,” tutur KH. Usman Dung.

Baca Juga :  Pria Beristri Cabuli Santriwati Hingga Tiga Kali

Dengan munculnya paham atau aliran seperti ini yang meresahkan warga, pihaknya menghimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dan tidak mudah percaya dengan ajaran diluar rukun islam dan rukun iman yang telah menjadi dasar bagi umlmat Islam selama ini.

“Mereka ini memang mengkaji sifat tuhan, tapi sudah terlalu jauh. Oleh karenanya kita himbau, sebaiknya bagi kita yang belum mempunyai ilmu agama yang cukup dalam, jangan dulu ikut kajian seperti ini,” tandas KH. Usman Dung. (zek)