Firli Bahuri : Penyelenggara Pemilu Harus Belajar dari Filosofi Tinju

Ketua KPK Firli ketika memberi semangat kepada petinju dari Indonesia beberapa waktu lalu. Foto : Zakaria/dok jmsi

Menurut Firli, para petinju berlatih dengan sangat keras dan menyiapkan diri sebelum naik ring. Mereka tidak menggunakan survei untuk popularitas untuk menentukan siapa yang akan dipilih sebagai pemenang.

“Begitu juga saat di atas ring, kedua petinju adu jotos untuk meraih angka kemenangan bahkan menggunakan pukulan sekeras – kerasnya untuk menjatuhkan lawan, bahkan tidak jarang lawan tersungkur mencium kanvas,” tutur mantan Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel) tersebut.

Firli juga menyampaikan bagaimana indahnya akhir dari pertandingan tinju. Setelah wasit menyatakan pemenang, kedua petinju saling bersalaman dan berangkulan tanpa kebencian dan permusuhan.

Baca Juga :  Wako Ahmadi Terima Penghargaan "Indonesia Top Leader 2022"

“Elok sekali filosofi tinju. Petinju yang kalah mengucapkan selamat atas kemenangan yang diraih dan yang kalah menerima kekalahan dengan ksatria dan lapang dada,” tutur Firli.

Bercermin dari filosofi olahraga Tinju, maka Firli berharap yang sama juga dijalankan oleh penyelenggara Pemilihan Umum (Pemilu).

Baca Juga :  Babinsa Syaipul Beri Motivasi Petani Bawang di Wilayah Binaannya

Pensiunan Jenderal Polisi Bintang Tiga berharap penyelenggara Pemilu dapat menjalankan tugas secara profesional, adil, transparan dan akuntabel. Bahkan Firli mengibaratkan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Republik Indonesia sebagai Wasit.

“Bawaslu memainkan perannya sebagai wasit yg berani, benar, jujur, profesional, dan adil serta independen,” pungkas Firli Bahuri. (**/zek)