Dinilai Lebih Kejam, Varian Virus Corona di Afrika Jadi Momok Menakutkan

Dia menyebut Republik Demokratik Kongo dan Kamerun memiliki tantangan logistik tertentu. Masalah serupa juga terjadi di banyak negara Afrika lainnya.

Kongo sejauh ini telah memberikan sekitar 168.000 dosis vaksin Covid. Ini cukup untuk memvaksinasi penuh hanya 0,1% dari populasi.

Di seluruh Afrika, pihak berwenang berhasil melakukan kampanye vaksinasi massal rutin terhadap penyakit seperti campak. Tetapi banyak yang berjuang di awal tahun ketika dosis Covid-19 tiba, dengan alasan kekurangan dana, pelatihan, dan penyimpanan dingin.

Baca Juga :  Hasil Swab, Seorang Pedangang Baju di Batanghari Positif Corona

Tetap jalankan prokes

Menanggapi hal itu, Ketua DPR RI, Puan Maharani hingga saat ini terus menerus mengingatkan masyarakat agar menerapkan protokol kesehatan (prokes).

Anjuran Puan Maharani ini sangat beralasan, menyusul adanya analisis dari para ahli yang menyebutkan kekebalan komunal (herd immunity) dari virus Covid-19 akan sulit tercapai akibat mutasi.

Tidak heran jika Puan Maharani bahkan meminta masyarakat agar mulai terbiasa hidup dengan menerapkan prokes, terutama dengan adanya varian baru Lambda.

“Saya berharap masyarakat akan terus terbiasa hidup bersama prokes dalam menghadapi virus Covid-19 yang diprediksi akan ada di tengah-tengah kita untuk waktu lama,” ucap Puan Maharani.

Baca Juga :  Pasien Positif Corona di Tebo Bertambah 2 Orang

Pasalnya beberapa guru besar epidemiologi sendiri mengungkapkan herd immunity tak akan terjadi, sekalipun vaksinasi terus dikejar sesuai target.

Ini semua dikarenakan adanya mutasi-mutasi yang terus terjadi virus Covid-19 yang menyebabkan tingkat kemanjuran vaksin (efikasi) tidak optimal.

Sementara untuk terciptanya herd immunity akan sangat bergantung kepada efikasi vaksin.