Tambahnya, penyemprotan akan dilakukan radius seratus meter di titik tempat pasien tinggal. Safaruddin juga menyebutkan pada tahun ini penderita DBD medapatkan penyakit tersebut dari daerah lain.
“Setelah melakukan penyelidikan epidemiologi, banyak pasien ini sebelumnya tinggal diluar Bungo dan kembali ke Bungo saat menderita DBD tersebut,” kata Safaruddin.
Dirinya juga menghimbau kepada masyarakat untuk berprilaku hidup sehat untuk mencegah terjadinya DBD. Biasakan melakukan prilaku 3M yaitu, Menutup, menguras dan mengubur.
Tutuplah segala tempat yang bisa menampung air, baik di dalam maupun di luar rumah. Jika tidak diperlukan, tengkurapkan wadah-wadah yang bisa menampung air di luar rumah agar tidak tergenangi air hujan. Nyamuk betina memanfaatkan air yang tergenang sebagai tempat bertelur.
“Kuraslah tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi, akuarium, dan vas bunga satu hingga dua kali seminggu. Siklus metamorfosis nyamuk, mulai dari telur hingga menjadi nyamuk dewasa, berlangsung selama 8-10 hari,” ujarnya.
Dikatakannya, dengan mengosongkan tempat-tempat penampungan air secara berkala, Anda memutus siklus hidup nyamuk. Kuburlah semua objek yang bisa menampung air, seperti kaleng bekas atau wadah plastik.
“Dalam gerakan 3M yang telah diperbaharui – 3M plus, M yang ketiga ini tidak lagi dianjurkan karena menimbulkan polusi tanah. Kini, pemerintah menganjurkan untuk mendaur ulang sampah-sampah anorganik yang bisa menampung air. (zek)