Dewan Pers : Media Massa Bila Tak Taat Kode Etik Bisa Babak Belur

Wakil Dewan Pers, Hendry Ch Bangun Bersama, Ketua Bidang Kompetensi PWI Pusat Kamsul Hasan, Ketua PWI DKI Jakarta dan Segenap Pengurus PWI

SIDAKPOST.ID, JAKARTA – Perilaku masyarakat yang sudah mulai beralih ke media sosial untuk mencari informasi dan pengetahuan, disebut-sebut bakal menggerus eksistensi media massa di Indonesia.

Begitupun yang diamati oleh Wakil Ketua Dewan Pers Hendry Ch Bangun yang mengindikasikan turunnya kepercayaan masyarakat terhadap media massa, baik media elektronik (televisi dan radio), media cetak (koran, majalah, tabloid), hingga siber (portal berita online/website pemberitaan).

“Sekarang ini orang mengatakan media massa ini sekarat, karena ada perubahan perilaku pembaca atau audiens,” ujar Hendry dalam diskusi daring Dewan Pers bertajuk ‘Urgensi Kode Etik Jurnalistik‘, Selasa (14/7).

Baca Juga :  Babinsa Syafarudin : Ciptakan Pilkades Adem Ayem Penuh Persaudaraan

Ciri-ciri dari perubahan perilaku pembaca, menurut Hendry, bisa disaksikan dari keengganan masyarakat untuk mengeluarkan biaya lebih untuk membeli produk yang dihasilkan media massa.

Tak terlepas dari itu, ada tiga faktor yang menyebabkan masyarakat juga akhirnya ogah mengkonsumsi informasi yang disajikan perusahaan pers. Faktor pertama ialah perkembangan tekhnologi digital.

“Nah, adanya perubahan perilaku, adanya pengembangan teknologi sudah membuat media massa keteteran,” terang Hendry.

Ditambah lagi faktor kedua, yaitu lemahnya penerapan kode etik jurnalistik oleh pelaku media massa utamanya wartawan.

Baca Juga :  Nyuluh di Lingkungan SAD, Begini Perjuangan Pujiono Penyuluh PAI Non PNS

“Media massa tidak profesional, media massa itu tidak taat kode etik ya tambah hancur,” ucap Hendry.

Belum lagi faktor ketiga, yang menurut Hendry merupakan salah satu sumber penghidupan bisnis media massa, yaitu iklan promosi, telah diraup oleh pebisnis di media sosial.

“Iklan sekarang sudah banyak diambil oleh news aggregator,” sambungnya.

“Nah, ini ada tiga tantangan ini, kalau media massa enggak peduli, enggak taat kode etik ya seperti wajah kita ditinju Mike Tyson, babak belur,” demikian Hendry Bangun. (red)

Sumber : JMSI